Ambon (ANTARA) - Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) Kantor Wilayah (Kanwil) Maluku dan Maluku Utara memastikan ketersediaan stok beras program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) cukup hingga Desember 2025.
Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Sabtu, mengatakan hingga saat ini Bulog telah menyiapkan alokasi stok sebanyak 48 ribu ton beras untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara.
“Dari jumlah tersebut, realisasi penyaluran baru mencapai 2.800 ton, sehingga masih tersedia sekitar 45 ribu ton beras SPHP yang siap disalurkan. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, karena stok SPHP di gudang Bulog masih sangat mencukupi,” kata Mara.
Ia juga mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak melakukan pembelian berlebihan, mengingat ketersediaan beras SPHP masih aman hingga beberapa bulan ke depan.
“Dengan ketersediaan stok yang aman, kami berharap masyarakat dapat lebih tenang menghadapi dinamika harga pangan, sekaligus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas ekonomi dan daya beli masyarakat hingga akhir tahun 2025,” ujar dia.
Program SPHP merupakan salah satu instrumen pemerintah dalam menjaga stabilitas harga beras di pasaran sekaligus memastikan keterjangkauan pangan pokok bagi masyarakat. Ia mengatakan melalui intervensi itu, harga beras dapat ditekan agar tidak melonjak tajam di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Pemerintah Indonesia menyiapkan penyaluran beras SPHP, ditargetkan mencapai 1,3 juta ton untuk periode Juli-Desember 2025.
Bulog Maluku menegaskan, distribusi beras SPHP dilakukan secara merata melalui jaringan pasar tradisional maupun modern, serta gerakan pangan murah, sehingga masyarakat di seluruh wilayah dapat memperoleh beras dengan harga terjangkau.
Pengawasan juga terus dilakukan bersama pemerintah daerah dan aparat terkait untuk memastikan distribusi beras SPHP tepat sasaran dan tidak disalahgunakan oleh pihak-pihak tertentu.
Ke depan, Mara mengatakan mereka juga siap menambah alokasi jika terjadi peningkatan kebutuhan, sehingga masyarakat di seluruh wilayah tetap terjamin aksesnya terhadap beras dengan harga yang stabil.
