Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) mengajak satuan pendidikan di Provinsi Maluku melakukan refleksi dan memilih opsi Implementasi Kurikulum Merdeka.  

Hal ini disampaikan usai Kemendikbudristek memperpanjang masa pendaftaran Kurikulum Merdeka Tahun Ajaran 2023/2024.

Plt. Direktur Pendidikan Masyarakat dan Pendidikan Khusus, Ditjen PAUD Dikdasmen, Aswin Wihdiyanto di  Ambon, Senin, mengatakan, hal ini untuk mengakomodir dan mengapresiasi besarnya antusiasme pemerintah daerah (Pemda) dalam mendorong satuan pendidikan di daerah mereka masing-masing untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka. 

“Perpanjangan masa pendaftaran ini juga untuk kesempatan bagi satuan pendidikan dalam mematangkan keputusan opsi Kurikulum Merdeka yang sesuai kebutuhan masing-masing,” kata Aswin. 

Menurutnya, keputusan untuk memperpanjang masa pendaftaran Kurikulum Merdeka ini merupakan bentuk apresiasi lebih lanjut dari Kemendikbudristek terhadap pemerintah daerah dan satuan pendidikan untuk memberikan layanan pembelajaran yang berkualitas, relevan, dan menyenangkan.

"Kemendikbudristek menyambut baik komitmen Pemda dan semangat satuan pendidikan untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, maka waktu
pendaftaran dan refleksi Kurikulum Merdeka diperpanjang hingga 14 April 2023," terangnya.

Aswin menjelaskan bahwa perpanjangan masa pendaftaran dapat memberikan kesempatan bagi satuan pendidikan yang belum mendaftar sebagai pelaksana Kurikulum Merdeka.

"Kami mendapatkan banyak permintaan perpanjangan waktu pendaftaran dari berbagai daerah agar satuan pendidikan mendapatkan kesempatan berefleksi dan berembuk bersama untuk menentukan kurikulum yang akan digunakan di satuan pendidikan mereka," ujar Aswin.

Kurikulum Merdeka dihadirkan Kemendikbudristek melalui Merdeka Belajar Episode ke-15 untuk perbaikan sistem pembelajaran dan mendorong agar pendidikan di Indonesia dapat segera bangkit dari krisis pembelajaran. 

Kurikulum ini dalam konsepnya hadir untuk memberi ruang dan waktu yang lebih banyak dalam pengembangan kompetensi dan karakter peserta didik, juga memberi fleksibilitas bagi sekolah untuk merancang kurikulum operasionalnya sendiri.

Sementara itu, salah satu guru SMA Negeri 2 Ambon (Maluku), Sonya Elly mengungkapkan, bahwa Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang semakin menyempurnakan kurikulum sebelumnya.

"Kita ada pada zaman dimana guru terus mengembangkan diri di Kurikulum Merdeka, sekolah dibebaskan mengambil jadwal dengan sistem blok atau periode. Banyak kegiatan di Platform Merdeka Mengajar untuk mengembangkan kurikulum. Pengembangan jam yang bisa diatur, konten materi sudah benar-benar diperhatikan, dan capaian pembelajaran sudah jelas," kata Elly yang juga merupakan Guru Penggerak.

Elly juga mengungkapkan bahwa kegiatan paling menarik untuk siswa di Kurikulum Merdeka adalah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) karena kegiatan siswa ini tidak pernah ada di kurikulum manapun.

"Pada kegiatan kami mengambil tema kewirausahaan, kami mengambil tema pembuatan makanan Korea. Anak-anak menjalani pembelajaran yang menyenangkan dan relevan untuk mereka, kreatif menciptakan suatu produk, bernalar kritis untuk produk ini bisa sampai dijual, berkolaborasi dan lainnya. Jadi hal di Kurikulum Merdeka ini menjawab, apa fungsi pendidikan itu," Elly menjelaskan.

Terkait dengan perpanjangan pendaftaran implementasi Kurikulum Merdeka hingga 14 April mendatang, Elly turut mengajak satuan pendidikan di Provinsi Maluku Utara untuk ikut serta mendaftar dan mengimplementasikannya karena pada kurikulum ini ia merasakan asyiknya berproses bersama murid.

"Saya benar-benar melihat proses, mereka merdeka belajar, mengembangkan kemampuan dan potensi dirinya. Dan ini hanya saya lihat dari Kurikulum Merdeka. Dan saya ingin sekali bapak ibu bergabung mengalami hal yang sama dengan saya. Kalau bapak-ibu merasa ada yang kurang. bisa melihat di Platform Merdeka Mengajar, di sana lengkap segala materi yang dibutuhkan," ucap Elly.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen) Iwan Syahril mengungkapkan bahwa sejak dibukanya masa perpanjangan pendaftaran, sudah lebih dari 268.000 satuan pendidikan di seluruh provinsi di Indonesia yang antusias mengimplementasikan Kurikulum Merdeka untuk Tahun Ajaran 2023/2024. 

lwan turut mengimbau satuan pendidikan yang belum mendaftar agar memanfaatkan masa perpanjangan ini.

"Mari bersama-sama bersiap untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka di Tahun Ajaran baru bersama 2,5 juta pendidik di seluruh Indonesia demi memberikan layanan pembelajaran yang relevan, menyenangkan, dan sesuai dengan kebutuhan murid," ajak lwan.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023