Pengusaha kue kering di Kota Ambon, Provinsi Maluku mengaku menerima banyak pesanan menjelang hari raya Idul Fitri 1444 hijriah
"Alhamdulillah tahun ini lebih banyak pesanan masuk dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," ujar pemilik usaha kue kering, Derizka Hanafie di Ambon, Rabu.
Contohnya seperti kue nastar dan kastengel yang melekat pada setiap momen Idul Fitri.
Kedua jenis kue tersebut dibawa oleh bangsa Belanda ke Indonesia. Konon setiap momen perayaan tertentu bangsa Belanda selalu membuatnya.
Lama-kelamaan kebiasaan tersebut melekat dalam masyarakat Indonesia, sampai akhirnya di momen Lebaran kue kering selalu menjadi kudapan di meja ruang tamu di setiap keluarga.
Bahkan lantaran banyaknya pesanan yang datang tersebut membuat usaha bernama Joja Food and Dessert itu telah menjual sebanyak 40 toples kue kering dalam tiga hari terakhir.
"Belum bisa dipastikan berapa toples yang terjual karena masih ada pesanan masuk sampai saat ini. Tapi sudah tiga hari ini pesanan yang masuk ada 40 toples," kata dia menjelaskan.
"Banyak sih jenisnya ada sekitar 10 jenis kue kering. Antara lain nastar lumer, palm sugar keju, putri salju keju, lidah kucing isian cokelat, chocochips, cokelat mede, hingga nutella butter cookies," ucapnya.
Ia menambahkan dalam satu toples kue kering ukuran sedang hingga besar, masing-masing jenis kue kering dijual dengan harga yang variatif tergantung jenis dan ukuran toplesnya.
" Harganya bervariasi mulai dari Rp75.000 sampai Rp100.000 per toplesnya," katanya.
Bagi masyarakat Kota Ambon yang ingin memesan kue kering produksi rumahan ala Joja Food and Dessert dapat langsung mendatangi Papajid's cafe di kawasan Poka, Kota Ambon.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023