Para peserta pukul manyapu atau pukul sapu lidi di negeri (desa) Morela Maluku menggunakan getah pohon jarak untuk menyembuhkan luka sabetan lidi di sekujur tubuh.
“Biasanya cuma pakai getah pohon jarak saja, langsung sembuh dalam satu malam,” ujar peserta tradisi pukul manyapu Morela, Hamdani Latukau di Maluku Tengah, Sabtu.
Menurutnya, masyarakat setempat percaya tanaman jarak sendiri, terutama getahnya mengandung zat yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka.
Hal itu terbukti lantaran sejalan dengan sejumlah jurnal kesehatan tentang daun jarak yang memiliki kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin untuk meregenerasi sel kulit yang luka.
"Saya pernah baca berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dua tetes getah jarak yang diberikan 2x0,5cc per hari berkhasiat menyembuhkan luka lebih cepat," katanya.
Cara menggunakannya pun sangat mudah, yakni bisa dengan membelah batang jarak muda kemudian diambil getahnya lalu dioleskan, atau menumbuk batangnya hingga mengeluarkan getah lalu dioleskan ke badan.
Sementara itu, Tradisi Pukul Manyapu atau yang disebut masyarakat Morela sebagai Palasa, merupakan atraksi unik dari Maluku Tengah yang biasanya dipentaskan di Desa Mamala dan Desa Morella, Kecamatan Leihitu.
Berlangsung setiap 7 syawal (penanggalan Islam) dimana telah berlangsung dari abad 16 yang diciptakan seorang tokoh agama Islam dari Maluku bernama Imam Tuni.
Tradisi ini juga dikaitkan dengan sejarah masyarakat setempat yaitu perjuangan pahlawan Kapitan Tulukabessy beserta pasukannya pada masa penjajahan Portugis dan VOC pada abad ke-16 di tanah Maluku.
Dikisahkan pasukan Tulukabessy bertempur untuk mempertahankan Benteng Kapapaha dari serbuan penjajah meskipun perjuangan mereka gagal dan Benteng Kapapaha tetap jatuh juga.
Untuk menandai kekalahan tersebut, pasukan Tulukabessy mengambil lidi enau dan saling mencambuk hingga berdarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
“Biasanya cuma pakai getah pohon jarak saja, langsung sembuh dalam satu malam,” ujar peserta tradisi pukul manyapu Morela, Hamdani Latukau di Maluku Tengah, Sabtu.
Menurutnya, masyarakat setempat percaya tanaman jarak sendiri, terutama getahnya mengandung zat yang diperlukan dalam proses penyembuhan luka.
Hal itu terbukti lantaran sejalan dengan sejumlah jurnal kesehatan tentang daun jarak yang memiliki kandungan alkaloid, saponin, flavonoid, dan tannin untuk meregenerasi sel kulit yang luka.
"Saya pernah baca berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, dua tetes getah jarak yang diberikan 2x0,5cc per hari berkhasiat menyembuhkan luka lebih cepat," katanya.
Cara menggunakannya pun sangat mudah, yakni bisa dengan membelah batang jarak muda kemudian diambil getahnya lalu dioleskan, atau menumbuk batangnya hingga mengeluarkan getah lalu dioleskan ke badan.
Sementara itu, Tradisi Pukul Manyapu atau yang disebut masyarakat Morela sebagai Palasa, merupakan atraksi unik dari Maluku Tengah yang biasanya dipentaskan di Desa Mamala dan Desa Morella, Kecamatan Leihitu.
Berlangsung setiap 7 syawal (penanggalan Islam) dimana telah berlangsung dari abad 16 yang diciptakan seorang tokoh agama Islam dari Maluku bernama Imam Tuni.
Tradisi ini juga dikaitkan dengan sejarah masyarakat setempat yaitu perjuangan pahlawan Kapitan Tulukabessy beserta pasukannya pada masa penjajahan Portugis dan VOC pada abad ke-16 di tanah Maluku.
Dikisahkan pasukan Tulukabessy bertempur untuk mempertahankan Benteng Kapapaha dari serbuan penjajah meskipun perjuangan mereka gagal dan Benteng Kapapaha tetap jatuh juga.
Untuk menandai kekalahan tersebut, pasukan Tulukabessy mengambil lidi enau dan saling mencambuk hingga berdarah.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023