Ambon (Antara Maluku) - Ribuan umat muslim memadati halaman Masjid Alfatah Ambon untuk melaksanakan shalat Idul Fitri 1432 Hijriyah/2011, Rabu pagi.

Pantauan ANTARA, shalat Id dipimpin Imam masjid Alfatah KH. RR. Hasanusi sebagai imam dan Ketua DPRD Maluku Said Muzakir Assagaf sebagai khatib.

Ribuan umat terlihat khusuk mengikuti jalannya shalat kemenangan setelah berpuasa selama Ramadhan itu, tidak ada yang berdiri atau pindah dari tempatnya kendati cuaca Kota Ambon saat itu mendung dan hujan gerimis.

Sejumlah pejabat Pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku dan kota Ambon duduk di saf pertama atau di barisan depan, di antaranya Wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff, Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI. Suharsono serta Wakil Wali Kota Ambon, Sam Latuconsina.

Sebagian besar umat terpaksa shalat di ruas jalan yang terletak di sekitar masjid karena lokasi masjid maupun halamannya tidak mampu menampung mereka.

Masjid Alfatah yang terbesar di Maluku dengan saya tampung 10.000 orang itu memang sedang dalam proses rehabilitasi total untuk dipersiapkan sebagai lokasi utama pelaksanaan MTQ Tingkat nasional yang akan berlangsung di Ambon, Juli 2012.

Warga yang mendapat tempat di ruas jalan pun membeli koran bekas yang dijual seharga Rp2.000 per lembar untuk dijadikan alas shalat.

Puluhan anak-anak yang menjual koran untuk alas shalat itu pun mengaku mendapat berkah.

"Saya sudah mendapat keuntungan Rp200 ribu dari hasil menjual koran bekas sejak pagi," ujar salah seorang anak bernama Herman.

Sambil memegang setumpuk koran bekas yang belum laku terjual, siswa kelas empat salah satu SD di Ambon itu mengaku membeli koran bekas dari salah satu kantor media lokal di Ambon seharga Rp50 ribu dan kemudian menjualnya seharga Rp2.000 per lembar.

Di salah satu pintu masuk Masjid Alfatah terlihat puluhan gelandangan, pengemis dan fakir miskin, yang mengaku telah "parkir" di tempat itu sejak Rabu dinihari.

Puluhan personel Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease serta Polda Maluku yang langsung dipimpin oleh Kapolres AKBP Djoko Susilo memantau langsung jalannya shalat Id, dengan berjaga di sejumlah ruas jalan menuju ke kawasan perempatan masjid Alfatah, guna menjamin kelancaran sholat, termasuk mengatur arus lalu lintas agar tidak macet.

Anggota pramuka terlihat membantu kerja polisi.

Usai shalat Id, lembaran koran bekas pun memenuhi ruas-ruas jalan di sekitar masjid Alfatah, dan beterbangan saat kendaraan bermotor melintas di kawasan itu.

Pemandangan itu tidak berlangsung lama setelah belasan tukang sapu jalan dan pemungut sampah yang dikerahkan Dinas Kebersihan Kota Ambon bergerak untuk membersihkannya.

Lebih kurang satu jam mereka harus bekerja ekstra memungut semua koran bekas yang kemudian ditampung di beberapa unit mobil sampah yang telah disiagakan.

"Rekonstruksi Diri"

Saat tampil sebagai khatib, Wakil Ketua DPRD Maluku Said Muszzakir Assagaf menegaskan, umat muslim harus mampu merekonstruksi diri menjadi manusia baru, setelah melaksanakan puasa sebulan penuh.

"Saat puasa banyak amal saleh yang dilakukan dan umat muslim dituntut untuk terus melakukan kebajikan sebagai bentuk rekonstruksi diri menjadi manusia baru yang saleh dan berakhlak mulia," katanya.

Selain itu, umat juga diminta untuk tetap menjaga kesucian diri dengan melakukan kebajikan terhadap sesama, baik dalam tutur kata maupun perbuatannya.

"Semua umat muslim harus belajar dari apa yang telah dihasilkan selama menjalani puasa. Kemenangan berpuasa tidak harus membuat umat berpuas diri, tetapi harus tampil menjadi manusia baru dengan melakukan amal kebajikan bagi sesama yang membutuhkan," katanya.

Selain menguji kesabaran dan daya tahan umat terhadap hawa napsu, Said Muzakir menegaskan, ramadhan juga ladang bercocok tanam kebaikan dan amal bagi sesama, terutama kepada kaum duafa dan fakir miskin.

Karena itu, umat muslim harus memanfaatkan Ramadhan sebaik-baiknya untuk berbuat baik kepada sesama yang membutuhkan.

"Hilangkan dengki, iri hati dan pertentangan antarsesama serta meningkatkan rasa persaudaraan dan kekeluargaan dengan umat beragama lainnya," katanya.

Begitu pun kebaikan dan amal kepada kaum duafa dan fakir miskin harus dilakukan sepenuh hati, karena pahalanya lebih besar dan menjadi tabungan saat kembali kepada Penciptanya.

Umat muslim juga diimbau untuk tidak mengejar kedudukan dan harta, karena sesungguhnya kemuliaan yang hakiki adalah dengan berbuat kebaikkan bagi sesama yang membutuhkan uluran tangan.

Kebajikan yang dilakukan selama Ramadhan harus dilakukan sepanjang hidup baik secara pribadi maupun keluarga dan kelompok. "Jangan berbuat baik hanya di bulan Ramadhan yang penuh berkah saja, tetapi kebaikan kepada sesama terutama fakir miskin dan kaum duafa harus dilakukan tanpa pamrih dan sepanjang hidup kita," ujarnya.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011