Target pencapaian 60 medali emas Kontingen Indonesia dalam SEA Games 2023 Kamboja sudah berada di pelupuk mata bahkan berpeluang dilampaui, meskipun pesta olahraga antarnegara di kawasan Asia Tenggara ini masih menyisakan lima hari lagi sebelum ditutup pada Rabu (17/5).
Hingga Sabtu, putra-putri Merah Putih sudah mengumpulkan 50 medali emas, 43 medali perak, dan 61 perunggu, berarti tinggal 10 medali emas lagi untuk menyentuh target.
Jika melihat jadwal pertandingan hari ini, Indonesia berpeluang mendulang medali emas di beberapa cabang olahraga seperti tenis, angkat besi, tinju, taekwondo, dan fin swimming.
Di cabang tenis, peluang tiga medali emas sangat terbuka lebar akan menjadi milik Indonesia setelah pada Sabtu malam para petenis Indonesia memastikan diri tampil di final tiga nomor perorangan, yakni tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Di nomor tunggal putri, Priska Madelyn Nugroho yang di semi final membuat petenis tangguh Vietnam Nguyen Savana Li tidak berdaya dengan skor 6-1, 4-6, dan 6-4.
Priska kembali akan berhadapan dengan petenis Thailand Lanlana Tararudee di babak final.
Lanlana adalah lawan yang juga dihadapi Priska di final nomor beregu. Ketika itu, petenis Indonesia berusia 19 tahun ini mengalahkan Lanlana dengan skor 3-6, 6-3, dan 6-3 sekaligus menghidupkan peluang Indonesia merengkuh emas nomor beregu putri setelah pada tunggal pertama, Aldila Sutjiadi dikalahkan tunggal pertama Thailand.
Kemenangan di nomor beregu tersebut diharapkan menjadi modal bagi Priska untuk kembali memberikan emas untuk Indonesia setelah di beregu dia pun menjadi kunci suksesnya Indonesia meraih emas.
Tenis juga berpeluang meraih dua medali emas lagi dengan berharap pada kematangan pemain senior Christopher Benjamin Rungkat yang akan turun di final pada dua nomor, yakni ganda putra berpasangan dengan Nathan Anthony Barki dan di ganda campuran berduet dengan Aldila Sutjiadi.
Secara hitung-hitungan teknis, peluang Christo merebut medali emas lebih terbuka di nomor ganda campuran. Selain menjadi juara bertahan di dua edisi SEA Games sebelumnya (Manila dan Hanoi), Christo dan Aldila juga sangat berpengalaman bermain di ganda karena kedua pemain ini lebih sering mengikuti turnamen di berbagai negara di nomor ganda daripada di nomor tunggal.
Di final, Crhisto/Aldila akan ditantang ganda campuran Thailand Peangtarn Pilpuech/Pruchya Isaro yang menyingkirkan Beatrice Gumulya/David Agung Susanto sekaligus menggagalkan terjadinya all Indonesian final di nomor ganda campuran.
Di ganda putra, Christo dan Nathan akan menghadapi tantangan berat dari unggulan pertama asal Filipina Francis Casey Belderol Alcantara dan Ruben Antonio Gonzales.
Tim tenis Indonesia sudah menyumbang satu medali emas melalui nomor beregu putri yang sukses menghentikan paceklik medali emas selama 18 tahun. Terakhir Indonesia meraih medali emas nomor beregu putri tenis pada SEA Games 2005.
Eko Yuli
Di nomor angkat besi, atlet angkat besi senior Indonesia Eko Yuli Irawan berpeluang untuk meraih medali emasnya yang ketujuh di ajang SEA Games setelah sebelumnya berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di SEA Games 2007, 2009, 2011, 2013, 2019, dan 2021.
Walaupun sudah memasuki usia 33 tahun, Eko masih amat tangguh untuk bersaing di tingkat Asia Tenggara. Peraih medali dua medali perak dan dua medali perunggu Olimpiade ini akan turun di kelas 61 kg.
Demi medali emas ketujuh ini bahkan Eko melepas kesempatan ikut kualifikasi Olimpiade di Kejuaraan Asia yang waktunya bersamaan dengan SEA Games Kamboja.
Di hari pertama pertandingan angkat besi ini, Indonesia juga mengirimkan dua wakil lain, yaitu Muhamad Husni di kelas 55 kg putra dan Luluk dana Tri Wijayana di kelas 48 kg putri.
Selain dari tenis dan angkat besi, pundi-pundi medali emas Indonesia juga diharapkan datang dari fin swimming dan Taekwondo yang hari ini masing-masing menyediakan 5 keping medali emas untuk diperebutkan.
Cabang olahraga tinju juga memberi harapan menyumbang medali emas melalui Maikhel Roberrd Muskita.
Peluang petinju yang juga anggota Polri ini untuk menjadi penyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia terbilang sangat besar mengingat ia merupakan pemegang medali emas kelas berat (81kg) pada SEA Games 2021 Hanoi.
Selain Muskita, hari ini Indonesia juga mengirim satu wakilnya di final yakni Asri Udin yang akan turun di kelas 57 kg.
Selain nomor-nomor yang menurut catatan di atas kertas sangat berpeluang menyumbang medali bagi kontingen Indonesia, kejutan manis juga bukan tidak mungkin datang dari cabang Dayung yang hari ini mempertandingkan dua nomor, yakni Men's 12 Crew U24 dan Mixed 12 Crew U24.
Sebelumnya tim dayung Indonesia harus berlapang dada karena tuan rumah membuat aturan tersendiri dengan hanya mempertandingkan nomor dayung tradisional (TBR) itu pun menggunakan jenis perahu tradisional Kamboja.
Namun, jajaran pelatih PB PODSI tentu telah mengantisipasi dan mempersiapkan diri sehingga Dayung yang menyumbang medali emas terbanyak pada SEA Games 2021 Hanoi dengan 14 emas, 14 perak, 5 perunggu tetap memberikan sumbangsih medali bagi kontingen Indonesia.
Melihat peta pertandingan di lima hari terakhir, target perolehan 60 medali emas kontingen Indonesia kini sudah berada di pelupuk mata, tapi target mempertahankan posisi tiga besar masih sulit diraba karena menunggu adanya "kejutan-kejutan" dari tuan rumah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Target mendulang 60 emas dari SEA Games Kamboja sudah di pelupuk mata
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
Hingga Sabtu, putra-putri Merah Putih sudah mengumpulkan 50 medali emas, 43 medali perak, dan 61 perunggu, berarti tinggal 10 medali emas lagi untuk menyentuh target.
Jika melihat jadwal pertandingan hari ini, Indonesia berpeluang mendulang medali emas di beberapa cabang olahraga seperti tenis, angkat besi, tinju, taekwondo, dan fin swimming.
Di cabang tenis, peluang tiga medali emas sangat terbuka lebar akan menjadi milik Indonesia setelah pada Sabtu malam para petenis Indonesia memastikan diri tampil di final tiga nomor perorangan, yakni tunggal putri, ganda putra, dan ganda campuran.
Di nomor tunggal putri, Priska Madelyn Nugroho yang di semi final membuat petenis tangguh Vietnam Nguyen Savana Li tidak berdaya dengan skor 6-1, 4-6, dan 6-4.
Priska kembali akan berhadapan dengan petenis Thailand Lanlana Tararudee di babak final.
Lanlana adalah lawan yang juga dihadapi Priska di final nomor beregu. Ketika itu, petenis Indonesia berusia 19 tahun ini mengalahkan Lanlana dengan skor 3-6, 6-3, dan 6-3 sekaligus menghidupkan peluang Indonesia merengkuh emas nomor beregu putri setelah pada tunggal pertama, Aldila Sutjiadi dikalahkan tunggal pertama Thailand.
Kemenangan di nomor beregu tersebut diharapkan menjadi modal bagi Priska untuk kembali memberikan emas untuk Indonesia setelah di beregu dia pun menjadi kunci suksesnya Indonesia meraih emas.
Tenis juga berpeluang meraih dua medali emas lagi dengan berharap pada kematangan pemain senior Christopher Benjamin Rungkat yang akan turun di final pada dua nomor, yakni ganda putra berpasangan dengan Nathan Anthony Barki dan di ganda campuran berduet dengan Aldila Sutjiadi.
Secara hitung-hitungan teknis, peluang Christo merebut medali emas lebih terbuka di nomor ganda campuran. Selain menjadi juara bertahan di dua edisi SEA Games sebelumnya (Manila dan Hanoi), Christo dan Aldila juga sangat berpengalaman bermain di ganda karena kedua pemain ini lebih sering mengikuti turnamen di berbagai negara di nomor ganda daripada di nomor tunggal.
Di final, Crhisto/Aldila akan ditantang ganda campuran Thailand Peangtarn Pilpuech/Pruchya Isaro yang menyingkirkan Beatrice Gumulya/David Agung Susanto sekaligus menggagalkan terjadinya all Indonesian final di nomor ganda campuran.
Di ganda putra, Christo dan Nathan akan menghadapi tantangan berat dari unggulan pertama asal Filipina Francis Casey Belderol Alcantara dan Ruben Antonio Gonzales.
Tim tenis Indonesia sudah menyumbang satu medali emas melalui nomor beregu putri yang sukses menghentikan paceklik medali emas selama 18 tahun. Terakhir Indonesia meraih medali emas nomor beregu putri tenis pada SEA Games 2005.
Eko Yuli
Di nomor angkat besi, atlet angkat besi senior Indonesia Eko Yuli Irawan berpeluang untuk meraih medali emasnya yang ketujuh di ajang SEA Games setelah sebelumnya berhasil mengibarkan bendera Merah Putih di SEA Games 2007, 2009, 2011, 2013, 2019, dan 2021.
Walaupun sudah memasuki usia 33 tahun, Eko masih amat tangguh untuk bersaing di tingkat Asia Tenggara. Peraih medali dua medali perak dan dua medali perunggu Olimpiade ini akan turun di kelas 61 kg.
Demi medali emas ketujuh ini bahkan Eko melepas kesempatan ikut kualifikasi Olimpiade di Kejuaraan Asia yang waktunya bersamaan dengan SEA Games Kamboja.
Di hari pertama pertandingan angkat besi ini, Indonesia juga mengirimkan dua wakil lain, yaitu Muhamad Husni di kelas 55 kg putra dan Luluk dana Tri Wijayana di kelas 48 kg putri.
Selain dari tenis dan angkat besi, pundi-pundi medali emas Indonesia juga diharapkan datang dari fin swimming dan Taekwondo yang hari ini masing-masing menyediakan 5 keping medali emas untuk diperebutkan.
Cabang olahraga tinju juga memberi harapan menyumbang medali emas melalui Maikhel Roberrd Muskita.
Peluang petinju yang juga anggota Polri ini untuk menjadi penyumbang medali emas bagi kontingen Indonesia terbilang sangat besar mengingat ia merupakan pemegang medali emas kelas berat (81kg) pada SEA Games 2021 Hanoi.
Selain Muskita, hari ini Indonesia juga mengirim satu wakilnya di final yakni Asri Udin yang akan turun di kelas 57 kg.
Selain nomor-nomor yang menurut catatan di atas kertas sangat berpeluang menyumbang medali bagi kontingen Indonesia, kejutan manis juga bukan tidak mungkin datang dari cabang Dayung yang hari ini mempertandingkan dua nomor, yakni Men's 12 Crew U24 dan Mixed 12 Crew U24.
Sebelumnya tim dayung Indonesia harus berlapang dada karena tuan rumah membuat aturan tersendiri dengan hanya mempertandingkan nomor dayung tradisional (TBR) itu pun menggunakan jenis perahu tradisional Kamboja.
Namun, jajaran pelatih PB PODSI tentu telah mengantisipasi dan mempersiapkan diri sehingga Dayung yang menyumbang medali emas terbanyak pada SEA Games 2021 Hanoi dengan 14 emas, 14 perak, 5 perunggu tetap memberikan sumbangsih medali bagi kontingen Indonesia.
Melihat peta pertandingan di lima hari terakhir, target perolehan 60 medali emas kontingen Indonesia kini sudah berada di pelupuk mata, tapi target mempertahankan posisi tiga besar masih sulit diraba karena menunggu adanya "kejutan-kejutan" dari tuan rumah.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Target mendulang 60 emas dari SEA Games Kamboja sudah di pelupuk mata
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023