Ambon (Antara Maluku) - Penyanyi jazz asal Belanda Jessica Manuputty tampil mempesona di panggung Ambon Jazz Plus Festival (AJPF), Sabtu malam.
Pantauan ANTARA, musisi berdarah Maluku itu, tampil menyanyikan sedikitnya 11 nomor dengan perpaduan genre jazz-funk, soul dan R&B dalam konser yang digelar di Pattimura Park, Ambon.
Mengawali penampilannya, Jessica Manuputty membawakan On My Side, dilanjutkan dengan Get On A Ride, A Breathless Hush, Takin It Slow dan My Tutu.
Ratusan penonton yang memadati kawasan tersebut terpukau dengan suara Jessica Manuputty, sebagian di antaranya bahkan turut menggoyangkan tubuh mengikuti irama musik yang dinyanyikannya.
Kendati tidak fasih berbahasa Indonesia, Jessica Manuputty yang tampil didampingi band pendukungnya, yakni Daniel von Piekartz (keyboard), Nathan Klumperbeek (elektric bass), Jamie Peet (drum) dan Paul van Kessel (guitar) tetap antusias untuk mengajak penonton ikut bernyanyi dan berjoget.
"Saya bangga bisa tampil di Ambon. Terima kasih untuk semuanya yang sudah bernyanyi dengan kami," kata Jessica Manuputty.
Beberapa tembang yang dibawakannya malam itu, seperti A Breathless Hush, My Tutu, Stay dan Mauro's Dance merupakan single ciptaannya yang telah diluncurkan pada 2010.
Berbeda dengan nomor-nomor lain yang dibawakannya pada malam itu, Jessica Manuputty menyuguhkan satu lagu pop daerah Maluku berjudul Sudah Berlayar berirama smooth jazz.
"Kami akan menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur anda semua," katanya saat akan membawakan everyday People, Thank You dan Higher secara medley.
Jessica Manuputty menutup penampilannya dengan tembang andalannya Mauro's Dance yang berirama jazz-funk.
Suka Indonesia
Berbicara tentang Indonesia, Jessica mengakui dirinya menyukai negeri "ratna mutu manikam" ini.
"Saya senang dengan Indonesia," katanya.
Menurut dia, masyarakat negeri asalnya ini sangat menyenangkan dan menghargai musik.
"Saya rasa, saya sangat terlambat mengunjungi Indonesia. Senang sekali bisa berada di sini, masyarakatnya memberikan apresiasi yang sangat luar biasa dengan lagu-lagu yang saya bawakan," katanya.
Sebelum tampil di AJPF 2011, Jessica Manuputty bersama band pengiringnya yang terdiri atas Daniel von Piekartz (keyboard), Nathan Klumperbeek (elektric bass), Jamie Peet (drum) dan Paul van Kessel (guitar) telah menggelar pertunjukan musik di Erasmus Huis, Jakarta pada 5 Oktober 2011.
"Ini merupakan penampilan saya yang kedua di Indonesia, sebelumnya saya menyanyi di Jakarta," katanya.
Ia mengatakan, tak jauh berbeda dari warga Jakarta, masyarakat di kota Ambon pun memberikan penghargaan tinggi pada musik jazz yang dibawakannya.
"Mereka sama-sama luar biasa, memiliki selera musik yang bagus dan menghargai musik yang dibawakan oleh saya dan teman-teman," ujarnya.
Jessica Manuputty menjelaskan, sebelum ke Ambon dirinya sempat mendengar beberapa isu tentang Ambon yang tidak aman, tetapi begitu tiba di ibu kota provinsi Maluku tersebut, dirinya merasakan hal yang berbeda dari yang diberitakan oleh media massa.
"Saya sempat mendengar informasi mengenai Ambon, konflik yang terjadi beberapa tahun lalu dan lainnya, tapi ternyata sudah lebih baik dan ini mengesankan sekali. Senang rasanya akhirnya bisa ada di sini," katanya.
Menurut dia, masyarakat Ambon saat ini lebih ingin menjaga perdamaian dan menyadari bahwa tidak boleh lagi ada perang antar sesama saudara.
"Saya pikir mereka lebih ingin menjaga perdamaian ketimbang harus berperang lagi, hal ini terlihat dari bagaimana masyarakatnya yang sekarang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
Pantauan ANTARA, musisi berdarah Maluku itu, tampil menyanyikan sedikitnya 11 nomor dengan perpaduan genre jazz-funk, soul dan R&B dalam konser yang digelar di Pattimura Park, Ambon.
Mengawali penampilannya, Jessica Manuputty membawakan On My Side, dilanjutkan dengan Get On A Ride, A Breathless Hush, Takin It Slow dan My Tutu.
Ratusan penonton yang memadati kawasan tersebut terpukau dengan suara Jessica Manuputty, sebagian di antaranya bahkan turut menggoyangkan tubuh mengikuti irama musik yang dinyanyikannya.
Kendati tidak fasih berbahasa Indonesia, Jessica Manuputty yang tampil didampingi band pendukungnya, yakni Daniel von Piekartz (keyboard), Nathan Klumperbeek (elektric bass), Jamie Peet (drum) dan Paul van Kessel (guitar) tetap antusias untuk mengajak penonton ikut bernyanyi dan berjoget.
"Saya bangga bisa tampil di Ambon. Terima kasih untuk semuanya yang sudah bernyanyi dengan kami," kata Jessica Manuputty.
Beberapa tembang yang dibawakannya malam itu, seperti A Breathless Hush, My Tutu, Stay dan Mauro's Dance merupakan single ciptaannya yang telah diluncurkan pada 2010.
Berbeda dengan nomor-nomor lain yang dibawakannya pada malam itu, Jessica Manuputty menyuguhkan satu lagu pop daerah Maluku berjudul Sudah Berlayar berirama smooth jazz.
"Kami akan menyanyikan beberapa lagu untuk menghibur anda semua," katanya saat akan membawakan everyday People, Thank You dan Higher secara medley.
Jessica Manuputty menutup penampilannya dengan tembang andalannya Mauro's Dance yang berirama jazz-funk.
Suka Indonesia
Berbicara tentang Indonesia, Jessica mengakui dirinya menyukai negeri "ratna mutu manikam" ini.
"Saya senang dengan Indonesia," katanya.
Menurut dia, masyarakat negeri asalnya ini sangat menyenangkan dan menghargai musik.
"Saya rasa, saya sangat terlambat mengunjungi Indonesia. Senang sekali bisa berada di sini, masyarakatnya memberikan apresiasi yang sangat luar biasa dengan lagu-lagu yang saya bawakan," katanya.
Sebelum tampil di AJPF 2011, Jessica Manuputty bersama band pengiringnya yang terdiri atas Daniel von Piekartz (keyboard), Nathan Klumperbeek (elektric bass), Jamie Peet (drum) dan Paul van Kessel (guitar) telah menggelar pertunjukan musik di Erasmus Huis, Jakarta pada 5 Oktober 2011.
"Ini merupakan penampilan saya yang kedua di Indonesia, sebelumnya saya menyanyi di Jakarta," katanya.
Ia mengatakan, tak jauh berbeda dari warga Jakarta, masyarakat di kota Ambon pun memberikan penghargaan tinggi pada musik jazz yang dibawakannya.
"Mereka sama-sama luar biasa, memiliki selera musik yang bagus dan menghargai musik yang dibawakan oleh saya dan teman-teman," ujarnya.
Jessica Manuputty menjelaskan, sebelum ke Ambon dirinya sempat mendengar beberapa isu tentang Ambon yang tidak aman, tetapi begitu tiba di ibu kota provinsi Maluku tersebut, dirinya merasakan hal yang berbeda dari yang diberitakan oleh media massa.
"Saya sempat mendengar informasi mengenai Ambon, konflik yang terjadi beberapa tahun lalu dan lainnya, tapi ternyata sudah lebih baik dan ini mengesankan sekali. Senang rasanya akhirnya bisa ada di sini," katanya.
Menurut dia, masyarakat Ambon saat ini lebih ingin menjaga perdamaian dan menyadari bahwa tidak boleh lagi ada perang antar sesama saudara.
"Saya pikir mereka lebih ingin menjaga perdamaian ketimbang harus berperang lagi, hal ini terlihat dari bagaimana masyarakatnya yang sekarang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011