Akademisi sekaligus pakar ekonomi Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku Dr Fakhrudin Ramly mengemukakan komoditas perikanan di Maluku bisa menjadi sumber peningkatan ekonomi daerah apabila dikelola secara baik.
"Beberapa tahun terakhir ekspor komoditas perikanan dari Maluku cukup menggembirakan, karena mengalami peningkatan," ujarnya di Ambon, Kamis.
Menurutnya hal tersebut dikarenakan letak provinsi Maluku dikelilingi lautan dengan Sumber Daya Alam (SDA) perikanan yang melimpah.
"Oleh karena itu kalau mau meningkatkan ekspor, pengelolaannya harus terarah, terukur, sehingga dampaknya juga dirasakan langsung oleh nelayan-nelayan kecil kita di Maluku," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan Provinsi Maluku harus dapat meningkatkan pengolahan komoditas perikanan menjadi produk-produk yang siap dipasarkan untuk diekspor.
Dengan demikian harga jual produk yang sudah diolah menjadi lebih tinggi sehingga Maluku tak hanya menjadi penjual barang mentah saja.
"Keuntungan yang diperoleh pun tentunya akan lebih tinggi jika dibanding menjual barang mentah," ucapnya.
Di sisi lain Fakhrudin menilai hingga saat ini masih banyak ekspor komoditas perikanan dari Maluku yang melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Maluku.
"Hal itu menyebabkan penerimaan pajak ekspor hasil komoditas perikanan Maluku justru dinikmati oleh daerah pelabuhan di luar Maluku. Dan provinsi ini tidak mendapatkan apa-apa," katanya
Sementara itu Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Ambon mengemukakan capaian volume ekspor komoditas perikanan dari Provinsi Maluku mencapai 3.803 Ton selama periode Januari hingga April 2023.
Peningkatannya mencapai 599,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang hanya 543 ton.
Capaian peningkatan volume ekspor tersebut berasal dari komoditas perikanan non hidup yang didominasi oleh udang vannamei, live grouper, ikan tuna, dan kepiting bakau.
Peningkatan sejak Januari hingga April 2023 itu didominasi pada ekspor menuju 11 negara pengimpor yaitu China, USA, Jepang, Hongkong, Vietnam, Australia, Malaysia, Thailand, Singapura, Korea Selatan dan Filipina
Dari 11 negara pengimpor tersebut nilai ekspor komoditas perikanan non hidup yang dilakukan oleh BKIPM Ambon bahkan mencapai 18.852.500 dolar AS atau setara dengan Rp277.960.317.375.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023
"Beberapa tahun terakhir ekspor komoditas perikanan dari Maluku cukup menggembirakan, karena mengalami peningkatan," ujarnya di Ambon, Kamis.
Menurutnya hal tersebut dikarenakan letak provinsi Maluku dikelilingi lautan dengan Sumber Daya Alam (SDA) perikanan yang melimpah.
"Oleh karena itu kalau mau meningkatkan ekspor, pengelolaannya harus terarah, terukur, sehingga dampaknya juga dirasakan langsung oleh nelayan-nelayan kecil kita di Maluku," kata dia menjelaskan.
Ia mengatakan Provinsi Maluku harus dapat meningkatkan pengolahan komoditas perikanan menjadi produk-produk yang siap dipasarkan untuk diekspor.
Dengan demikian harga jual produk yang sudah diolah menjadi lebih tinggi sehingga Maluku tak hanya menjadi penjual barang mentah saja.
"Keuntungan yang diperoleh pun tentunya akan lebih tinggi jika dibanding menjual barang mentah," ucapnya.
Di sisi lain Fakhrudin menilai hingga saat ini masih banyak ekspor komoditas perikanan dari Maluku yang melalui pelabuhan-pelabuhan di luar Maluku.
"Hal itu menyebabkan penerimaan pajak ekspor hasil komoditas perikanan Maluku justru dinikmati oleh daerah pelabuhan di luar Maluku. Dan provinsi ini tidak mendapatkan apa-apa," katanya
Sementara itu Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu (BKIPM) Ambon mengemukakan capaian volume ekspor komoditas perikanan dari Provinsi Maluku mencapai 3.803 Ton selama periode Januari hingga April 2023.
Peningkatannya mencapai 599,3 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada 2022 yang hanya 543 ton.
Capaian peningkatan volume ekspor tersebut berasal dari komoditas perikanan non hidup yang didominasi oleh udang vannamei, live grouper, ikan tuna, dan kepiting bakau.
Peningkatan sejak Januari hingga April 2023 itu didominasi pada ekspor menuju 11 negara pengimpor yaitu China, USA, Jepang, Hongkong, Vietnam, Australia, Malaysia, Thailand, Singapura, Korea Selatan dan Filipina
Dari 11 negara pengimpor tersebut nilai ekspor komoditas perikanan non hidup yang dilakukan oleh BKIPM Ambon bahkan mencapai 18.852.500 dolar AS atau setara dengan Rp277.960.317.375.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023