Ambon (Antara Maluku) - Aksi teror bom yang dilakukan orang tak dikenal (OTK) di kawasan jalan Philip Latumahina Ambon pada Sabtu malam (19/11) sekitar pukul 21.45 WIT tidak menimbulkan korban jiwa maupun luka-luka.
"Kami tegaskan kalau informasi adanya korban dalam peristiwa itu itu hanyalah isu, karena ledakannya di tempat kosong dan tidak ada warga yang lalu lalang di sekitar TKP," kata Kapolsek Sirimau, AKP Marthin Christian di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, bunyi ledakan cukup keras dan serpihan bom memang beterbangan dan mengenai dinding bangunan sebuah toko dan rumah makan, namun tidak ada warga yang terluka atau tewas terkena serpihan tersebut.
Sehingga rumor ada satu korban dilarikan ke RS Sumber Hidup untuk mendapat pertolongan medis itu tidaklah benar.
Dikatakan, masyarakat kota Ambon pada Sabtu malam (19/11) sedang menyaksikan siaran langsung pertandingan sepak bola babak semi final antara Indonesia melawan Vietnam, sehingga tidak ada yang keluar rumah.
Warga yang keluar hanya mereka yang bersilaturahmi ke kerabat yang yang membuat syukuran karena anggota keluarganya ada yang diwisuda sebagai sarjana baru di Universitas Pattimura Ambon.
"Unpatti kemarin mewisuda sekitar 1.300 lebih sarjana baru sehingga orang sibuk berkunjung mengucapkan selamat dan mereka tidak terpengaruh aksi teror bom," katanya.
Kapolsek juga membantah kalau peledakan bom rakitan semalam berdekatan dengan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Ambon.
Sebab kantor RRI ini berada di kawasan Batu Gajah, sedangkan TKP ledakan bom berada di kawasan jalan Philip Latumahina yang berdekatan dengan kantor Surat Kabar Harian (SKH) Suara Maluku.
Juli Damatoke dan Bertje Minanlarat, dua pegawai RRI Ambon yang dihubungi juga membenarkan kondisi kantornya dalam keadaan aman dan tidak ada aksi ledakan bom di sekitar kantor tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
"Kami tegaskan kalau informasi adanya korban dalam peristiwa itu itu hanyalah isu, karena ledakannya di tempat kosong dan tidak ada warga yang lalu lalang di sekitar TKP," kata Kapolsek Sirimau, AKP Marthin Christian di Ambon, Minggu.
Ia mengatakan, bunyi ledakan cukup keras dan serpihan bom memang beterbangan dan mengenai dinding bangunan sebuah toko dan rumah makan, namun tidak ada warga yang terluka atau tewas terkena serpihan tersebut.
Sehingga rumor ada satu korban dilarikan ke RS Sumber Hidup untuk mendapat pertolongan medis itu tidaklah benar.
Dikatakan, masyarakat kota Ambon pada Sabtu malam (19/11) sedang menyaksikan siaran langsung pertandingan sepak bola babak semi final antara Indonesia melawan Vietnam, sehingga tidak ada yang keluar rumah.
Warga yang keluar hanya mereka yang bersilaturahmi ke kerabat yang yang membuat syukuran karena anggota keluarganya ada yang diwisuda sebagai sarjana baru di Universitas Pattimura Ambon.
"Unpatti kemarin mewisuda sekitar 1.300 lebih sarjana baru sehingga orang sibuk berkunjung mengucapkan selamat dan mereka tidak terpengaruh aksi teror bom," katanya.
Kapolsek juga membantah kalau peledakan bom rakitan semalam berdekatan dengan kantor Radio Republik Indonesia (RRI) Ambon.
Sebab kantor RRI ini berada di kawasan Batu Gajah, sedangkan TKP ledakan bom berada di kawasan jalan Philip Latumahina yang berdekatan dengan kantor Surat Kabar Harian (SKH) Suara Maluku.
Juli Damatoke dan Bertje Minanlarat, dua pegawai RRI Ambon yang dihubungi juga membenarkan kondisi kantornya dalam keadaan aman dan tidak ada aksi ledakan bom di sekitar kantor tersebut.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011