Ambon (Antara Maluku) - Wali kota Ambon, Richard Louhenapessy mengimbau warga kota untuk tidak terpancing teror bom yang terjadi beberapa hari terakhir di Ambon.

"Aksi teror bom yang terjadi beberapa hari terakhir dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, karena itu diharapkan warga tidak terpancing," katanya, di Ambon,  Selasa.

Menurutnya, masa depan kota ini milik semua warga, karena itu diharapkan masyarakat tidak mudah terpancing sikap provokatif , yang dapat merugikan sekelompok orang atau kebersamaan.

"Saya imbau masyarakat untuk pelihara dan menciptakan suasana damai. Mari kita buat masa depan kota secara bersama serta tidak mudah terpancing dengan sikap yang memprovokasi," katanya.

Richard mengatakan, masyarakat juga diminta untuk tidak terprovokasi isu - isu menyesatkan melalui SMS (Short message service) yang memang masih marak disebarluaskan oknum yang kurang bertanggung jawab.

"Provokasi melalui pesan singkat maupun teror bom masih dilakukan orang tidak dikenal (otk), makanya masyarakat diminta berperan serta bersama aparat keamanan untuk memerangi ulah oknum tidak menginginkan Ambon tetap aman," ujarnya.

Diakuinya, teror bom terjadi di berbagai daerah di Indonesia dan bukan hanya di Ambon, sehingga masalah ini jangan terlalu dikhususkan.

"Setiap hari kita lihat bentrokan terjadi di berbagai daerah, tetapi isunya tidak sekental di Ambon," ujarnya.
Teror bom ini, katanya tidak menggangu masyarakat untuk melakukan berbagai aktifitas.

"Saya bersyukur warga kota semakin tanggap dalam melihat situasi keamanan kota, walaupun terjadi hal-hal yang tidak menguntungkan tetapi aktifitas masyarakat tetap berjalan normal," katanya.

Kota Ambon diguncang teror bom pada Sabtu (19/11) sekitar pukul 21.45 WIT di kawasan jalan Philip Latumahina, Kelurahan Uritetu Kecamatan Sirmau Kota Ambon.

Teror bom dilakukan orang tidak dikenal (OTK) yang tidak bertanggungjawab untuk menakuti warga masyarakat di daerah itu.

Pewarta: Penina Mayaut

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011