Ambon (Antara Maluku) - Kementerian Perhubungan dengan dukungan dana APBN 2011 sedang membangun bandara di Pulau Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) guna membuka keterisolasian wilayah tersebut yang secara geografis berbatasan dengan Timor Leste.

Kabid Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Maluku, John Rante, di Ambon, Selasa, mengatakan, Kementerian Perhubungan mengalokasikan Rp25 miliar untuk pembangunan bandara Moa tahap I.

Pembangunan tahap pertama meliputi pengerjaaan penimbunan dan pemadatan yang dijadwalkan rampung akhir Desember 2011.

Bandara Moa diprogramkan landasan pacunya sepanjang 1.400 meter dan lebar tiga meter.

Jadi kehadiran bandara Moa tersebut diprogramkan mendukung kelancaran perhubungan udara di MBD yang dimekarkan dari Maluku Tenggara Barat (MTB) pada 16 September 2008.

John yang didampingi stafnya Alex Selanno itu mengakui MBD baru memiliki satu bandara yakni di Pulau Kisar sehingga tidak mampu memenuhi kebutuhan jasa penerbangan di kabupaten tersebut.

Bayangkan saja penerbangan yang dilayani maspakai PT. MNA hanya empat kali sepekan sehingga antrian penumpang cukup panjang, baik untuk ke Ambon, ibu kota provinsi Maluku maupun Kisar sebagai ibu kota pemerintahan sementara MBD.

"Penerbangan dilayani pesawat jenis Cassa 212 itu masing - masing dua kali untuk perintis dan komersial yakni setiap Senin - Selasa - Jumat - Minggu,"kata John.

Bandara Kisar juga telah diperpanjang landasa pacunya dari 900 meter menjadi 1.100 meter pada tahun anggaran 2011.

"Kami mendorong bandara Moa segera dirampungkan Kementerian Perhubungan sehingga memungkinkan maspakai penerbangan lain beroperasi di sana dengan mengoperasikan pesawat berkapasitas 42 tempat duduk (seat) seperti Trigana Air ke Dobo, ibu kota kabupaten Kepulauan Aru," John  Rante.

Tarif tiket perintis Ambon - Kisar Rp400-an ribu per penumpang, sedangkan komersial Rp1,4 - Rp1,5 juta per orang.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011