Ambon (Antara Maluku) - Penggunaan dana bantuan pemerintah daerah melalui APBD Maluku 2013 senilai Rp5 miliar untuk pembangunan bandara Moa, Kabupaten Maluku Barat Daya telah direalisasikan sekitar 80 persen.
"Untuk pembangunan Bandara Moa, kita kemarin diberikan bantuan langsung sebesar Rp5 miliar dan realisasinya sudah 80 persen sehingga tinggal tahap terakhir penggunaannya," kata Kepala Dinas Perhubungan Maluku Ujir Halid di Ambon, Senin.
Pembangunan Bandara Moa yang dimulai sejak dua tahun lalu sampai saat ini belum rampung dan yang masih dikerjakan adalah landasan pacu ("run way") sepanjang 1.200 meter dari 2.500 meter yang ditargetkan Kementerian Perhubungan.
Menurut Ujir Halid, sarana infrastrkur pendukung lainnya yang belum dikerjakan berupa ruang tunggu, pos menara pengawas maupun fasilitas air bersih dan kelistrikan.
Masyarakat MBD yang berbatasan langsung dengan negara Timor Leste mengeluh karena lumpuhnya sarana transportasi udara dari dan ke Ambon, Ibu Kota Provinsi Maluku yang selama ini dilayani PT. Merpati Nusantara Airlines (MNA).
Salah satu warga Tiakur, Ibu Kota Kabupaten MBD, Adolop Uniweckly mengatakan, biasanya masyarakat atau pejabat daerah harus menyeberang dengan kapal feri ke Pulau Wonreli-Kisar baru naik pesawat terbang ke Kota Ambon.
"Tapi sejak awal Januari, mereka harus menunggu kapal perintis yang masuk Pulau Moa untuk berangkat ke Nusa Tenggara Timur (NTT) atau Saumlaki, Maluku Tenggara Barat untuk mencari tiket pesawat ke Ambon," katanya.
Untuk itu, masyarakat MBD mengharapkan pembangunan Bandara Moa bisa dipercepat agar sarana perhubungan udara bisa dinikmati, dan pemerintah juga diminta membangun pagar keliling bandara sebab banyak ternak kerbau dan sapi yang bebas berkeliaran di lokasi bandara.
Bantuan untuk Bandara Moa Sudah 80 Persen
Senin, 10 Februari 2014 18:41 WIB