Ambon (Antara Maluku) - Komunitas musik Molukka Hip-Hop Community (MHC) meluncurkan video klip lagu Puritan, berdurasi 4,27 menit di Taman Budaya Maluku, Selasa (6/12) malam.
Video minimalis garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu, menghadirkan berbagai visualisasi etnik khas Maluku yang muncul bergantian seperti tato di tubuh enam rapper, yakni Morika Tetelepta, Franz Nendissa, Michael Persunay, Mark Ufie, Revelino Berry, Nixon Pormes, dan Henry Tetelepta saat menyanyikan Puritan.
Lagu ciptaan Morika Tetelepta dan Franz Nendissa tersebut, merupakan tembang keempat dari 10 lagu dalam album terbaru MHC, "Beta Maluku" yang diluncurkan di Jakarta, pertengahan Mei 2011.
Peluncuran video klipnya dihadiri oleh musisi Glenn Fredly Latuihamallo yang memproduseri album Beta Maluku, pendiri Jogja HipHop Foundation Marzuki Muhammad, sutradara film dokumenter Hiphopjogjadininggrat Chandra Hutagaol.
"Kami menggunakan gambar-gambar itu hanya untuk memunculkan kesan etnik, sesuai dengan isi lagunya yang menggunakan pepatah dan idiom kuno Maluku," kata Franz Nendissa kepada ANTARA di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan, proses pembuatan video klip "Puritan" yang diciptakan pertengahan tahun 2009 itu, dilakukan di sekretariat Ruma Beta yang didirikan oleh penyanyi Glenn Fredly.
"Proses pengambilan gambarnya dilakukan akhir Agustus kemarin, hanya satu hari saja," kata Franz Nendissa.
Morika Tetelepta mengaku, dirinya merasa sedikit gugup ketika berada di depan kamera, tidak hanya saat direkam, tetapi juga difoto. Kendati demikian, selama proses syuting berlangsung, dirinya tidak mengalami kesulitan berarti yang mengharuskan pengulangan pengambilan gambar.
Kebiasannya yang selalu merasa gugup saat berada di depan kamera, dikarenakan sejak kecil dirinya tidak terbiasa difoto ataupun direkam dalam bentuk video.
"Saya memang agak gugup dibandingkan yang lain, saya selalu begitu kalau berada di depan kamera. Keluarga saya tidak pernah punya kamera, jadi kurang terbiasa," katanya.
Ia menambahkan, dirinya pernah mengalami kegugupan yang lebih besar takala pembuatan video klip lagu Maluku Panggel Pulang, November 2009. Dirinya harus beberapa kali mengulang beberapa adegan.
Maluku Panggel Pulang merupakan lagu kolaborasi Morika Tetelepta bersama rapper indie asal Belanda "Ambonwhena", dan Agil. Terdapat dalam album album kompilasi berjudul Molukka Island Vibe yang diluncurkan tahun 2010.
"Itu video klip pertama saya, proses syutingnya jauh lebih lama, enam hingga tujuh jam. Saya sangat gugup di situ," kata Morika Tetelepta.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011
Video minimalis garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko itu, menghadirkan berbagai visualisasi etnik khas Maluku yang muncul bergantian seperti tato di tubuh enam rapper, yakni Morika Tetelepta, Franz Nendissa, Michael Persunay, Mark Ufie, Revelino Berry, Nixon Pormes, dan Henry Tetelepta saat menyanyikan Puritan.
Lagu ciptaan Morika Tetelepta dan Franz Nendissa tersebut, merupakan tembang keempat dari 10 lagu dalam album terbaru MHC, "Beta Maluku" yang diluncurkan di Jakarta, pertengahan Mei 2011.
Peluncuran video klipnya dihadiri oleh musisi Glenn Fredly Latuihamallo yang memproduseri album Beta Maluku, pendiri Jogja HipHop Foundation Marzuki Muhammad, sutradara film dokumenter Hiphopjogjadininggrat Chandra Hutagaol.
"Kami menggunakan gambar-gambar itu hanya untuk memunculkan kesan etnik, sesuai dengan isi lagunya yang menggunakan pepatah dan idiom kuno Maluku," kata Franz Nendissa kepada ANTARA di Ambon, Rabu.
Ia menjelaskan, proses pembuatan video klip "Puritan" yang diciptakan pertengahan tahun 2009 itu, dilakukan di sekretariat Ruma Beta yang didirikan oleh penyanyi Glenn Fredly.
"Proses pengambilan gambarnya dilakukan akhir Agustus kemarin, hanya satu hari saja," kata Franz Nendissa.
Morika Tetelepta mengaku, dirinya merasa sedikit gugup ketika berada di depan kamera, tidak hanya saat direkam, tetapi juga difoto. Kendati demikian, selama proses syuting berlangsung, dirinya tidak mengalami kesulitan berarti yang mengharuskan pengulangan pengambilan gambar.
Kebiasannya yang selalu merasa gugup saat berada di depan kamera, dikarenakan sejak kecil dirinya tidak terbiasa difoto ataupun direkam dalam bentuk video.
"Saya memang agak gugup dibandingkan yang lain, saya selalu begitu kalau berada di depan kamera. Keluarga saya tidak pernah punya kamera, jadi kurang terbiasa," katanya.
Ia menambahkan, dirinya pernah mengalami kegugupan yang lebih besar takala pembuatan video klip lagu Maluku Panggel Pulang, November 2009. Dirinya harus beberapa kali mengulang beberapa adegan.
Maluku Panggel Pulang merupakan lagu kolaborasi Morika Tetelepta bersama rapper indie asal Belanda "Ambonwhena", dan Agil. Terdapat dalam album album kompilasi berjudul Molukka Island Vibe yang diluncurkan tahun 2010.
"Itu video klip pertama saya, proses syutingnya jauh lebih lama, enam hingga tujuh jam. Saya sangat gugup di situ," kata Morika Tetelepta.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2011