Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Maluku Utara (Malut) mendorong Pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam rangka menyongsong Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 tahun 2023.

"Pelayanan KB sejuta akseptor ini merupakan program serentak di seluruh Indonesia pada semua fasilitas kesehatan, termasuk di wilayah Malut," kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku Utara Renta Rego dihubungi ANTARA di Ternate, Rabu.

Dia menyatakan, untuk Provinsi Maluku Utara menargetkan dapat melayani 4.282 akseptor dari 10 kabupaten/kota dengan metode kontrasepsi MOW sebanyak 4 akseptor, 38 akseptor IUD, 2.150 akseptor Implant, 1.675 akseptor Suntik, 365 akseptor Pil dan 30 akseptor Kondom. Ditambah dengan 435 Pelayanan KBPP (Keluarga Berencana Pasca Persalinan), serta target akseptor terbanyak di Halmahera Selatan sebanyak 842 akseptor.

Pelaksanaan Pelayanan KB Sejuta Akseptor di Maluku Utara dilakukan di masing-masing fasilitas kesehatan pada 10 kabupaten/kota yang di antaranya dihadiri oleh tokoh formal daerah, seperti di Kabupaten Pulau Taliabu pelayanan ditinjau langsung oleh Asisten I Setda Kabupaten Pulau Taliabu M. Syukur Boereo, perwakilan TNI, perwakilan Polri, PKK dan Ibu-ibu Dharma Wanita Kabupaten Pulau Taliabu yang berpusat di Klinik Ganesa Desa Wayo.

Dalam kesempatan itu, Renta Rego meninjau langsung Pelayanan KB Sejuta Akseptor di fasilitas kesehatan Kota Ternate didampingi oleh tim pokja Pembinaan Kesehatan Reproduksi.

"Saya hadir langsung di Kota Ternate untuk meninjau pelayanan KB Sejuta Akseptor dalam rangka Hari Keluarga Nasional ke-30 ini. Untuk kabupaten/kota lain, Saya dan teman-teman memantau pelayanan melalui Whatsapp Grup khususnya grup Pelayanan KB Sejuta Akseptor dan melalui Dashboard Pelayanan KB Serentak Sejuta Akseptor," ujar Renta.

Renta juga menyampaikan bahwa semangat tim dan tenaga kesehatan di Provinsi Maluku Utara untuk mensukseskan pelayanan KB Sejuta Akseptor patut diacungi jempol. Karena, meskipun terkendala dengan cuaca akan tetapi pelayanan tetap berlangsung. Seperti, di Kabupaten Pulau Taliabu tepatnya di Bobong tengah terjadi hujan lebat dan banjir, namun pelayanan tetap berjalan.

"Antusiasme masyarakat pun sangat besar pada kegiatan tersebut, apalagi tidak dipungut biaya berapapun. Sehingga seluruh lapisan masyarakat khususnya Pasangan Usia Subur (PUS) dapat mengikuti pelayanan KB gratis ini," tambah Renta.

Kepada para Akseptor yang mendapat pelayanan KB, Renta mengatakan bahwa betapa pentingnya Program Keluarga Berencana bagi masyarakat. Keluarga Berencana (KB) kerap disalah artikan sebagai program menolak kehadiran anak, padahal faktanya tidak demikian. Tujuan dan manfaat program KB justru sangat baik demi mewujudkan keluarga yang sehat, sejahtera dan bahagia serta menghasilkan keluarga yang berkualitas. Semua yang direncanakan dengan baik juga bisa berbuah baik. Dalam hal ini, merencanakan kehamilan dan jumlah anak bukan cuma masalah waktu, tetapi juga soal ekonomi, pendidikan anak dan pola asuh.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023