Ambon (ANTARA) - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Maluku menjadikan Desa Hunuth, Kota Ambon sebagai percontohan program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting) 2024.
"Gerakan ini dijalankan serentak di seluruh Indonesia, salah satunya Provinsi Maluku, di Kantor Pemerintah Desa Hunuth, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon," kata Kepala Perwakilan BKKBN Maluku Mauliwaty Bulo di Ambon, Jumat.
Dia mengatakan program ini melibatkan berbagai pemangku kepentingan, baik pemerintah daerah, swasta, jurnalis, akademisi, maupun tokoh agama.
Ia menjelaskan orang tua asuh yang menjadi mitra pelaksana gerakan ini meliputi berbagai kalangan mulai dari individu, perusahaan swasta, hingga BUMN di mana mereka menjalani kegiatan pemberian nutrisi pada 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).
Untuk pemberian bantuan non-nutrisi, mitra pelaksana dapat berkontribusi dalam beberapa kegiatan seperti perbaikan mandi cuci dan kakus (MCK), rumah layak huni, hingga penyampaian edukasi kepada ibu hamil, remaja, maupun keluarga risiko stunting (KRS).
Ia mengatakan salah satu faktor yang menyebabkan kasus stunting di beberapa daerah, minim edukasi mengenai kesehatan serta pemenuhan gizi ibu hamil dan anak.
Oleh sebab itu, kata dia, program Genting ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mendukung terciptanya generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas.
“Kami berharap semua unsur masyarakat bisa berpartisipasi dalam gerakan ini. Bukan hanya masyarakat saja, tetapi secara keseluruhan. Dari pemerintah daerah, swasta, BUMN, BUMD, jurnalis, akademisi, dan juga tokoh agama harus berjanji menjadi orang tua asuh bagi keluarga risiko stunting,” katanya.
Ia mengharapkan keberhasilan program tersebut di daerah setempat.
“Melalui Genting, diharapkan juga angka stunting di Maluku dapat ditekan, dan program ini menjadi salah satu solusi strategis dalam mendukung terciptanya generasi Indonesia yang lebih sehat dan berkualitas," katanya.