Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu minta Bupati Maluku Tenggara (Malra) Andreas Rentanubun segera menangani para korban bentrok antara warga Desa Dian Darat dan Letfuan, Kecamatan Kei Kecil.
"Saya sudah instruksikan Bupati Malra untuk segera menangani semua korban yang dirawat di rumah sakit setempat dan mereka dibebaskan dari biaya perawatan dan kalaupun ada rumah-rumah yang terbakar atau rusak segera dibangun kembali atau diperbaiki," katanya di Ambon, Kamis.
Menurut Gubernur, setiap terjadi bentrokan antara warga di Maluku pemerintah daerah selalu turun dan memberikan imbauan agar setiap masalah diselesaikan dengan baik.
Namun terkadang emosi tidak bisa dikendalikan maka bentrokan terus saja berlanjut, padahal setiap ada masalah pemerintah daerah selalu turun ke lokasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar setiap masalah diselesaikan dengan baik.
"Kalau ada masalah antara kampung maupun antara desa hendaknya saling berkoordinasi dan masing-masing menahan diri, sehingga masalah kecil tidak terbawa ke masalah yang lebih besar," kata Gubernur.
Oleh karenanya, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama di desa-desa yang saling bentrok diharapkan berperan aktif mencegah bentrokan.
"Saya berharap kepada tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama di antara desa yang bertikai untuk berperan aktif mencegah hal-hal yang tidak diingingkan seperti yang terjadi di Maluku Tenggara," katanya.
Bentrokan yang terjadi pada Rabu (11/1) menyebabkan 30 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Saya sudah instruksikan Bupati Malra untuk segera menangani semua korban yang dirawat di rumah sakit setempat dan mereka dibebaskan dari biaya perawatan dan kalaupun ada rumah-rumah yang terbakar atau rusak segera dibangun kembali atau diperbaiki," katanya di Ambon, Kamis.
Menurut Gubernur, setiap terjadi bentrokan antara warga di Maluku pemerintah daerah selalu turun dan memberikan imbauan agar setiap masalah diselesaikan dengan baik.
Namun terkadang emosi tidak bisa dikendalikan maka bentrokan terus saja berlanjut, padahal setiap ada masalah pemerintah daerah selalu turun ke lokasi untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat agar setiap masalah diselesaikan dengan baik.
"Kalau ada masalah antara kampung maupun antara desa hendaknya saling berkoordinasi dan masing-masing menahan diri, sehingga masalah kecil tidak terbawa ke masalah yang lebih besar," kata Gubernur.
Oleh karenanya, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama di desa-desa yang saling bentrok diharapkan berperan aktif mencegah bentrokan.
"Saya berharap kepada tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan tokoh agama di antara desa yang bertikai untuk berperan aktif mencegah hal-hal yang tidak diingingkan seperti yang terjadi di Maluku Tenggara," katanya.
Bentrokan yang terjadi pada Rabu (11/1) menyebabkan 30 orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012