Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku Seksi Konservasi Wilayah I Ternate, Maluku Utara (Malut), saat ini tengah melakukan rehabilitasi beberapa ekor satwa yang dilindungi dari hasil sitaan. 

Kepala Seksi Konservasi BKSDA Maluku Wilayah 1 Ternate, Abas Urasan dihubungi dari Ternate Selasa, mengatakan, terdapat lima ekor burung kakatua putih, dua ekor burung nuri Ternate dan satu ekor burung nuri bayan yang sedang dirawat

"Burung ini sudah lama juga kita tampung di kandang ini hasil penyerahan dari masyarakat.  Pada 2023 belum ada yang kita temukan dalam jumlah besar untuk diproses," kata Abas. 

Abas menjelaskan, beberapa ekor burung tersebut jika nanti sudah sehat bakal dilepaskan ke alam bebas. 

"Sudah ada beberapa seperti nuri itu sudah sehat, sudah bisa dilepaskan, sementara kakatua dan bayan dalam waktu tidak terlalu lama kita akan melepaskan ke habitatnya," ujar Abas. 

Selain itu, BKSDA Ternate juga merehabilitasi dua monyet ekor panjang, habitatnya di pulau Jawa dan Bali, meski tidak dilindungi masih menunggu arahan dari Kantor Balai yang ada di Ambon, Maluku. 

"Kami sudah menyampaikan kepada kepala balai di Ambon kalau bisa satwa monyet ini harus kita evakuasi ke daerah habitatnya namun sampai saat ini belum ada kejelasan," kata Abas. 

Ia pun mengimbau ke masyarakat apabila memiliki dan memelihara satwa yang dilindungi agar diserahkan kepada BKSDA Ternate untuk direhabilitasi. 

"Apabila memelihara atau memiliki satwa liar yang dilindungi Undang-Undang kalau bisa diserahkan kepada kami. Dan kita akan melakukan rehabilitasi. Karena kalau sudah direhabilitasi disini dan layak untuk terbang kita lepaskan ke alam atau habitatnya," ujarnya.

 

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Ikhwan Wahyudi


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023