Ambon (ANTARA) - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku bersama PT Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP) membangun sinergisitas dalam rangka mendukung pelestarian keanekaragaman hayati di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
“Kerja sama ini merupakan bagian dari upaya membangun sinergi antara pemerintah dan dunia industri dalam mendukung pembangunan program keanekaragaman hayati, khususnya di lingkungan kerja BKSDA Maluku yang meliputi wilayah Maluku dan Maluku Utara,” kata Kepala BKSDA Maluku Danny H. Pattipeilohy, di Ambon, Jumat.
Dalam kesempatan tersebut, kedua pihak membahas tiga poin utama, yaitu tema kerja sama, ruang lingkup kegiatan, dan asas kemanfaatan. Kepala BKSDA Maluku menjelaskan bahwa secara garis besar, program kerja sama ini mencakup empat prioritas utama.
“Yang pertama, terkait dengan perlindungan dan pelestarian keanekaragaman hayati. Kedua, mendukung peningkatan kapasitas dalam pengawetan sumber daya alam hayati di Provinsi Maluku dan Maluku Utara,” jelas Pattipeilohy.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa poin ketiga adalah mendukung fungsi kawasan konservasi, khususnya dalam aspek manajemen pengelolaan kawasan.
“Dan yang keempat, penguatan kelembagaan. Ini mencakup pemberdayaan masyarakat di sekitar kawasan konservasi dan desa-desa dekat tambang, serta penguatan kapasitas para staf atau pegawai di lingkup BKSDA Maluku,” terangnya.
Kerja sama ini juga menjadi bagian dari dukungan terhadap program keanekaragaman hayati (KEHATI) yang merupakan mandat dari Surat Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2022.
Dalam SK tersebut, ditegaskan pentingnya pengendalian areal kawasan hutan di sekitar kawasan industri PT IWIP, termasuk mandat untuk pelaksanaan kegiatan konservasi baik di dalam maupun di luar kawasan hutan.
Dengan langkah awal ini, BKSDA Maluku dan PT IWIP berharap dapat menciptakan kolaborasi berkelanjutan demi menjaga kelestarian lingkungan dan ekosistem di kawasan timur Indonesia.
Ke depan, BKSDA Maluku dan PT IWIP berkomitmen untuk menyusun rencana aksi bersama yang terukur dan berkelanjutan, termasuk pemantauan rutin serta pelibatan aktif masyarakat lokal dalam kegiatan konservasi.
Kolaborasi ini diharapkan tidak hanya memperkuat perlindungan ekosistem, tetapi juga memberikan manfaat sosial dan ekonomi bagi masyarakat sekitar melalui pendekatan pembangunan yang ramah lingkungan.