Ternate (Antara Maluku) - Landasan Bandara Daruba di ibukota Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara (Malut) akan diperlebar guna mendukung pelaksanaan Sail Indonesia Morotai 2012.
"Tahun ini, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk pelebaran Bandara Daruba yang nantinya disiapkan untuk mendukung pelaksanaan Sail Indonesia Morotai," kata Kepala Bandara Babullah Ternate, Taslim Badaruddin di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah pusat pada tahun anggaran 2012 hanya mengalokasikan anggaran untuk pelebaran landasan Bandara Daruba di Kabupaten Pulau Morotai dari 35 meter menjadi 45 meter.
Sedangkan panjang Bandara Pulau Morotai saat dianggap telah memadai, karena bandara peninggalan tentara Sekutu pada perang dunia ke-II tersebut memiliki panjang 2400 meter.
Pelebaran Bandara Pulau Morotai tersebut terkait dengan adanya penerbangan komersial, sekaligus untuk mendukung penyelenggaraan Sail Indonesia di Pulau Morotai.
Sedangkan untuk di Bandara Sultan Babullah, kata Taslim, pemerintah pusat hanya menganggarkan dana untuk pembangunan menara pengawas, guna memantau pergerakan pesawat di sekitar wilayah Malut.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengajukan agar ada penambahan panjang landasan pacu Bandara Babullah Ternate, namun belum disetujui, penambahan panjang landasan, menyusul belum adanya persetujuan dari pemerintah pusat.
Pasalnya, saat ini ada sejumlah maskapai penerbangan yang ingin mengembangkan usahanya di Ternate dengan mendatangkan pesawat Boing 737 seri 800 dengan 160 penumpang, namun terkendala panjang Bandara Babullah baru 2100 meter.
Ia mengatakan, pesawat berbadan lebar untuk melakukan pendaratan, harus memiliki landasan minimal 2400 meter, namun rencana penambahan panjangnya belum disetujui oleh pemerintah pusat.
"Kami sudah mengusulkan penambahan landasan pacu Bandara Babullah, tapi sejauh ini belum dapat persetujuan dari pemerintah pusat," katanya.
Usulan penambahan landasan pacu Bandara Sultan Babullah tersebut merupakan tindaklanjut permintaan dari sejumlah perusahan penerbangan yang ingin mengoperasikan pesawat berbadan lebar dari dan ke Bandara Sultan Babullah Ternate.
Sementara kelanjutan pembangunan terminal di Bandara Babullah Ternate yang ditangani oleh Pemprov Malut menggunakan dana APBD untuk tahun 2011 tahun lalu belum juga dilanjutkan pembangunannya, padahal terminal bandara itu baru selesai 60 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Tahun ini, pemerintah pusat mengalokasikan anggaran untuk pelebaran Bandara Daruba yang nantinya disiapkan untuk mendukung pelaksanaan Sail Indonesia Morotai," kata Kepala Bandara Babullah Ternate, Taslim Badaruddin di Ternate, Sabtu.
Menurut dia, pemerintah pusat pada tahun anggaran 2012 hanya mengalokasikan anggaran untuk pelebaran landasan Bandara Daruba di Kabupaten Pulau Morotai dari 35 meter menjadi 45 meter.
Sedangkan panjang Bandara Pulau Morotai saat dianggap telah memadai, karena bandara peninggalan tentara Sekutu pada perang dunia ke-II tersebut memiliki panjang 2400 meter.
Pelebaran Bandara Pulau Morotai tersebut terkait dengan adanya penerbangan komersial, sekaligus untuk mendukung penyelenggaraan Sail Indonesia di Pulau Morotai.
Sedangkan untuk di Bandara Sultan Babullah, kata Taslim, pemerintah pusat hanya menganggarkan dana untuk pembangunan menara pengawas, guna memantau pergerakan pesawat di sekitar wilayah Malut.
Ia mengatakan, pihaknya juga telah mengajukan agar ada penambahan panjang landasan pacu Bandara Babullah Ternate, namun belum disetujui, penambahan panjang landasan, menyusul belum adanya persetujuan dari pemerintah pusat.
Pasalnya, saat ini ada sejumlah maskapai penerbangan yang ingin mengembangkan usahanya di Ternate dengan mendatangkan pesawat Boing 737 seri 800 dengan 160 penumpang, namun terkendala panjang Bandara Babullah baru 2100 meter.
Ia mengatakan, pesawat berbadan lebar untuk melakukan pendaratan, harus memiliki landasan minimal 2400 meter, namun rencana penambahan panjangnya belum disetujui oleh pemerintah pusat.
"Kami sudah mengusulkan penambahan landasan pacu Bandara Babullah, tapi sejauh ini belum dapat persetujuan dari pemerintah pusat," katanya.
Usulan penambahan landasan pacu Bandara Sultan Babullah tersebut merupakan tindaklanjut permintaan dari sejumlah perusahan penerbangan yang ingin mengoperasikan pesawat berbadan lebar dari dan ke Bandara Sultan Babullah Ternate.
Sementara kelanjutan pembangunan terminal di Bandara Babullah Ternate yang ditangani oleh Pemprov Malut menggunakan dana APBD untuk tahun 2011 tahun lalu belum juga dilanjutkan pembangunannya, padahal terminal bandara itu baru selesai 60 persen.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012