Ambon (Antara Maluku) - Pembangunan Ambon City Center di Passo, Kecamatan Baguala, telah dirancang agar tidak merusak mangrove di sekitar kawasan pusat perbelanjaan maupun permainan terbesar di Maluku tersebut.

Kepala Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Pemkot Ambon Freddy Lekatompessy di Ambon Selasa, mengatakan, pemantauan intensif dilakukan untuk mengantisipasi kemungkinan terjadi kerusakan mangrove di sekitar kawasan Ambon City Center.

"Kami harus menjaga kelestarian tanaman mangrove di Passo yang penyebarannya hingga Lateri dan Negeri Lama, Kecamatan Baguala karena penting untuk menangkal gelombang pasang (tsunami) maupun terpaan puting beliung di Teluk Dalam Ambon," ujarnya.

Apalagi, katanya, kawasan mangrove di sana merupakan habitat aneka jenis sumber daya hayati laut yang merupakan tempat penelitian para pelajar, mahasiswa dan dosen.

Hutan mangrove tersebut, kata Freddy, merupakan kawasan yang dilestarikan Dominggus Sinanu dan mengantarnya mendapatkan hadiah Kalpataru kategori perintis lingkungan pada 1981.

Freddy mengakui tidak tahu menahu apakah pengelola Ambon City Center sudah memproses dokumen analisis mengenai dampak lingkungan (Amdal) proyek itu atau belum.

Padahal, peletakan batu pertama pembangunan kawasan rekreasi itu sudah dilaksanakan pada 29 Januari 2011 dan dijadwalkan beroperasi Februari 2012.

"Kemungkinan Amdalnya diproses di Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Provinsi Maluku, tapi biasanya dikoordinasikan dengan KLH Pemkot Ambon yang berwenang memproses Unit Pengolahan Lingkungan (UPL) maupun Unit Pengelolaan Lingkungan (UKL), "katanya.

Kepala Bapeldada Maluku Syamsuddin Wally belum bisa dikonfirmasi karena saat dihubungi melalui telepon genggamnya tidak dijawab begitu pula dengan Manager PT.Blitz Property, Freddy Matakupan sebagai pengelola pembangunan Ambon City Center HP-nya tdak aktif.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012