Ambon (Antara Maluku) Kelompok nelayan di Maluku menerima bantuan sembilan kapal penangkap ikan dari kementerian Kelautan dan Perikanan.

Bantuan tersebut diserahkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif Cicip Sutarjo di Ambon, Minggu petang.

Dalam acara penyerahan bantuan sembilan unit kapal penangkap ikan Inka Mina berbobot masing-masing 30 gross tonage (GT) itu, Menteri yang didampingi Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu serta sejumlah Dirjen Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), secara simbolis memecahkan kendi ke badan pakal sekaligus menandai operasionalnya.

Bantuan sembilan kapal penangkap ikan itu untuk memperkuat armada tangkap, sekaligus dalam upaya mendukung provinsi Maluku sebagai lumbung ikan nasional. Semua kapal akan dikelola kelompok nelayan di Ambon dengan melibatkan salah PT. Jatropha Indah, satu perusahaan perikanan yang telah berinvestasi di ibukota provinsi Maluku itu.

"PT. Jatropha akan melatih para nelayan untuk mengoperasiokan kapalnya serta membantu pembiayaan khususnya biaya operasionalnya, dan hasil tangkapannya akan dibeli perusahaan itu untuk memenuhi kebutuhan ekspor hasil perikanan Maluku ke pasaran dalam maupun luar negeri," kata Kadis Kelautan dan Perikanan Maluku, Bastian Mainase.

Gubernur Karel Ralahalu memandang bantuan kapal tersebut sangat positif untuk membangun sektor kelautan dan perikanan di Maluku, mengingat hingga kini masih diperhadapkan dengan keterbatasan armada penangkapan.

"Bantuan ini merupakan komitmen KKP untuk mengembangkan sektor kelautan dan perikanan di Maluku sebagi motor penggerak pembangunan, sekaligus mendukung visi dan misi KKP untuk menjadikan Indonesia sebagai negara penghasil sektor kelautan dan perikanan terbesar di dunia pada tahun 2015 mendatang," katanya.

Ralahalu menambahkan, nelayan Maluku hingga saat ini masih membutuhkan banyak bantuan pemerintah pusat sehingga menjadi mandiri dan tangguh, mengingat anggaran daerah yang dialokasikan di sektor kelautan dan perikanan masih tergolong kecil.

Dia berharap kapal bantuan tesebut dapat dipelihara dan dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh para nelayan, sehingga berdampak meningkatkan hasil produksi maupun bagi kesejahteraan keluarga di masa mendatang.

Berkah Maluku

Dalam kesempatan itu, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C Sutarjo menegaskan, Maluku telah diberikan berkah sangat besar yakni kekayaan laut dan perikanan yang melimpah dan tidak pernah habis.

"Sebagian besar hasil produksi perikanan Indonesia yang bernilai ekonomis di pasaran dunia dihasilkan dari laut dan perairan Maluku. Ini potensi luar biasa yang harus dijaga dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat di masa mendatang," katanya.

Menteri menegaskan, kekayaan laut Maluku dengan potensi lestari perikanannya sebesar 2,6 juta ton per tahun dan baru dikelola sebesar 10 persen atau 260 ribu ton per tahun, merupakan modal utama dan sektor penggerak ekonomi di masa mendatang, jika dikelola profesional serta arif dan bijaksana.

Kementerian kelautan, lanjutnya, terus memperkuat pembangunan sektor industri perikanan di kawasan Indonesia Timur, termasuk Maluku, karena potensinya sangat melimpah.

"Potensi perikanan tangkap sangat besar di Indonesia timur karena sumber dayanya masih sangat melimpah, terbalik dengan di Wilayah Barat yang kekurangan ikan karena potensi lautnya telah habis dikeruk," katanya.

Menteri juga menambahkan, Nilai Tukar Nelayan (NTN) rata-rata tahun 2011 telah mencapai 106,24, meningkat dibandingkan tahun 2010 sebesar 105,55 dan melampui target NTN yang telah ditetapkan sebesar 105.

"Kondisi ini menggambarkan bahwa terjadi peningkatan kesejahteraan nelayan, dimana pendapatan (revenue) lebih tinggi dibanding pengeluaran (expenditure). Tetapi tidak semua nelayan sejahtera. Masih banyak yang miskin dan membutuhkan bantuan," ujarnya.

Dia berharap berbagai bantuan yang diberikan dapat berdampak meningkatkan produktifitas tangkapan ikan serta kesejahteraan para nelayan di Maluku di masa mendatang.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012