Sentani (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Jayapura, Papua, terus memasyarakatkan Program "One Day No Rice" atau "Satu Hari Tanpa Makan Nasi" guna meningkatan ketahanan pangan daerah itu.
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura Ir Henderina Lauterboom di Sentani, Kamis mengatakan, sejak dicanangan tahun 2010, pihaknya terus mengkampanyekan program ini, baik di lingkungan pemerintah setempat maupun kepada masyarakat umum.
"Kebijakan tersebut, kami sudah mulai sejak 2010 melalui kebijakan bupati Nomor 1 Tahun 2010," katanya.
Ia menjelaskan, program tersebut untuk mengubah pola makan masyarakat dari nasi beralih ke makanan lokal, seperti ubi, singkong, jagung, pisang, keladi dan sagu.
Menurut dia, pola makan masyarakat selama ini, lebih banyak nasi dan meninggalkan pangan lokal yang juga memiliki kandungan gizi yang cukup bagus.
"Pola makan masyarakat yang selama ini hanya mengkonsumsi nasi, kita akan ubah melalui Program 'One Day No Rice'," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi bagi kepada seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura maupun kepada masyarakat umum.
Untuk Pemerintah Kabupaten Jayapura, diwajibkan setiap kegiatan diwajibkan menghidangkan makanan lokal.
Sementara bagi masyarakat umum, disosialisasikan dengan cara memberikan pengetahuan tentang pengelolaan pangan lokal menjadi makanan yang bergizi, enak dan mengundang selera makan bagi keluarganya.
"Kita memberikan pengetahuan kepada ibu rumah tangga bagaimana mengelola pangan lokal yang bergizi dan mengundang selera sehingga anggota keluarga tidak jenuh mengkonsumsinya," katanya.
Padahal, menurut Henderina, pangan lokal lebih bergizi dan lebih aman dikonsumsi jika dikelola dengan cara yang baik.
Melaui program ini masyarakat juga bisa memanfaatkan pekarangan untuk budidaya pangan lokal, seperti ubi-ubian, betatas, keladi dan sayur-sayuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Jayapura Ir Henderina Lauterboom di Sentani, Kamis mengatakan, sejak dicanangan tahun 2010, pihaknya terus mengkampanyekan program ini, baik di lingkungan pemerintah setempat maupun kepada masyarakat umum.
"Kebijakan tersebut, kami sudah mulai sejak 2010 melalui kebijakan bupati Nomor 1 Tahun 2010," katanya.
Ia menjelaskan, program tersebut untuk mengubah pola makan masyarakat dari nasi beralih ke makanan lokal, seperti ubi, singkong, jagung, pisang, keladi dan sagu.
Menurut dia, pola makan masyarakat selama ini, lebih banyak nasi dan meninggalkan pangan lokal yang juga memiliki kandungan gizi yang cukup bagus.
"Pola makan masyarakat yang selama ini hanya mengkonsumsi nasi, kita akan ubah melalui Program 'One Day No Rice'," ujarnya.
Dikatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi bagi kepada seluruh pegawai negeri sipil di lingkungan Pemerintah Kabupaten Jayapura maupun kepada masyarakat umum.
Untuk Pemerintah Kabupaten Jayapura, diwajibkan setiap kegiatan diwajibkan menghidangkan makanan lokal.
Sementara bagi masyarakat umum, disosialisasikan dengan cara memberikan pengetahuan tentang pengelolaan pangan lokal menjadi makanan yang bergizi, enak dan mengundang selera makan bagi keluarganya.
"Kita memberikan pengetahuan kepada ibu rumah tangga bagaimana mengelola pangan lokal yang bergizi dan mengundang selera sehingga anggota keluarga tidak jenuh mengkonsumsinya," katanya.
Padahal, menurut Henderina, pangan lokal lebih bergizi dan lebih aman dikonsumsi jika dikelola dengan cara yang baik.
Melaui program ini masyarakat juga bisa memanfaatkan pekarangan untuk budidaya pangan lokal, seperti ubi-ubian, betatas, keladi dan sayur-sayuran.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012