Ambon (Antara Maluku) - Kabupaten Buru dan Maluku Tengah (Malteng) akan dijadikan "Food Estate", yakni kawasan pembangunan pangan berbasis beras.

"Menteri Pertanian Suswono sudah mewacanakan itu dalam pertemuan di Jakarta kemarin (21/2)," kata Kepala Dinas Pertanian (Dispertan) Maluku Syuryadi Sabirin, kepada ANTARA di Ambon, Rabu.

Ia menjelaskan, Food Estate adalah program pengembangan pangan lokal berbasis beras, dengan melibatkan pihak swasta dalam proses pengelolan dan pemasarannya.

"Mereka akan membantu memasarkan, jadi petani hanya berkonsentrasi mengurus sawahnya saja. Kalau pun ada pengusaha yang berkeinginan untuk berinvestasi, mereka hanya boleh mengelola tapi tidak memiliki sawahnya," ujarnya.

Sabirin mengatakan, sedikitnya 10.000 hektare lahan sawah di Buru akan dikembangkan menjadi Food Estate. 2.000 hektare dari 10.000 hektare sawah tersebut, akan dikelola oleh pihak swasta, sedangkan 8.000 hektare lainnya tetap digarap sendiri oleh petani setempat.

Untuk kabupaten Malteng, sekitar 5.000 hektare sawah di pulau Seram yang akan dikembangkan. Direktorat Jenderal (Dirjen) Sarana Prasarana Pertanian telah berjanji untuk membantu pembangunan Food Estate di daerah itu.

"Lahan sawah 2.000 hektare yang akan dikembangkan di Buru, tetap menjadi milik petani setempat, hanya saja pengelolaannya dilakukan oleh pihak swasta," katanya.

Sabirin berkeyakinan, jika program Food Estate dikembangkan dengan baik, maka Maluku akan mengalami surplus beras pada 2014.

"Saya yakin kalau program ini berjalan dengan baik, dan didukung oleh bupati-bupati setempat, maka Maluku bisa surplus beras pada 2014," ucapnya.

Ia menambahkan, saat ini ada lebih dari 11 ribu hektare lahan baku sawah di pulau Buru dan Seram, yang menghasilkan produksi sebanyak 4,2 ton hingga 4,5 ton beras per tahun. Sedikitnya 25.000 hektare lahan di dua daerah tersebut memiliki potensi untuk menjadi sawah.

"Ada sekitar 10.000 hektare lahan di pulau Buru yang bisa dikembangkan menjadi sawah. Sedangkan untuk pulau Seram masih lebih banyak lagi, yakni 25.000 hektare," ujar Syuryadi Sabirin.

Pewarta: Shariva Alaidrus

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012