Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Umum (Waketum) dan Juru Bicara Partai Garuda Teddy Gusnaidi menilai program Food Estate tidak gagal karena masih berada pada proses awal dan akan ada proses selanjutnya.
"Jadi, apakah food estate gagal? Tentu tidak karena ini baru proses awal, seperti yang telah dijelaskan Presiden RI Joko Widodo. Ada proses-proses selanjutnya yang harus dijalankan," kata Teddy dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Teddy mengatakan bahwa food estate merupakan salah satu program pemerintahan Presiden RI Joko Widodo yang membutuhkan pembangunan yang cukup panjang. Sebagaimana dijelaskan oleh Jokowi, kata dia, food estate saat ini masih berada pada proses awal.
"Penanaman pertama itu sudah pasti gagal, penanaman kedua tingkat berhasilnya baru 25 persen. Hal itu harus dilakukan terus sampai dengan tujuh kali penanaman baru bisa normal," ucap Teddy.
Presiden, lanjut dia, juga mengatakan bahwa pembangunan food estate membutuhkan keberanian dan sifat pantang menyerah.
Baca juga: Waketum Partai Garuda jelaskan alasan dukung Prabowo di Pilpres 2024
"Presiden juga mengatakan bahwa kita harus berani untuk melakukan hal itu, jangan baru gagal pertama, sudah mundur. Kalau model begitu, sampai kapan pun kita tidak akan berhasil," ucap Teddy.
Oleh sebab itu, dia menyayangkan beberapa pihak yang menuduh program Food Estate gagal.
"Program Jokowi, yaitu food estate, dituduh gagal oleh beberapa pihak, bahkan mengaitkan tuduhan kegagalan itu dengan urusan capres-capresan, dalam hal ini Prabowo dijadikan sasaran tembak," katanya.
Menurut Teddy, tuduhan tersebut mengarah pada kontestasi Pemilu Presiden 2024 untuk menjatuhkan elektabilitas dan popularitas bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju, Prabowo Subianto.
"Mereka tidak ingin ini berhasil dan ingin proses ini berhenti. Tujuannya hanya untuk memenangi urusan pilpres, bukan untuk kepentingan bangsa," kata Teddy.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Waketum Partai Garuda sebut "food estate" tidak gagal
Waketum Partai Garuda nilai "food estate" tidak gagal
Selasa, 19 September 2023 10:15 WIB