Ambon (Antara Maluku) - Kepala dinas kesehatan Maluku, dr.Pontoh menyatakan status demam berdarah dengue (DBD) di kabupaten Maluku Tenggara dan kota Tual yang telah menewaskan empat orang dan dua puluhan lainnya menjalani rawat inap adalah kategori Kejadian Luar Biasa (KLB).
"Wabah itu telah merengut nyawa empat orang, penderitanya puluhan dan menyebar di sejumlah daerah di sana sehingga statusnya KLB sehingga penanganan segera dilakukan secara lintas sektoral," katanya ketika dikonfirmasi, Kamis.
Dr.Pontoh yang sedang urusan dinas di Surabaya menyatakan telah mengarahkan stafnya untuk mengirimkan tim medis maupun bantuan obat- obatan ke sana.
"Saya telah mengambil langkah-langkah penanganan dan staf Dinas Kesehatan Maluku yang membidangi penyakit menular untuk menindaklanjutinya dengan menerjunkan tim medis maupun mengirimkan obat-obatan ke sana," ujarnya.
Dia berharap tim medis maupun obat-obatan bisa diarahkan ke Langgur, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara hari ini (Kamis).
Minimal dokter dan obat diprioritaskan seperti infus hari ini telah tiba di Langgur agar mendukung penanganan telah dilakukan Dinas Kesehatan Maluku Tenggara," kata dr.Pontoh.
Informasi di Dinas Kesehatan Maluku menyebutkan tim medis dan obat - obatan telah dikirim ke Langgur Kamis (23/2) siang.
Sebelumnya Anggota komisi D DPRD Maluku, Taher Hanubun, meminta Pemkab Maluku Tenggara dan Kota Tual segera membuat laporan resmi ke Pemprov Maluku untuk mengirimkan bantuan obat-obatan bagi pasien maupun obat pembasmi jentik nyamuk.
"Perlu ada koordinasi yang cepat dengan Pemprov Maluku guna melakukan penanganan dan pemularan DBD di dua daerah tersebut," kata Hanubun.
Melihat jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak empat orang ditambah 20 -an lainnya dalam perawatan intensif, maka Kabupaten Maluku Tenggara Kota Tual sudah masuk katagori KLB.
"Kami harapkan perhatian serius pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera menangani KLB demam berdarah yang sudah merengut korban jiwa," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sasuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dr Dany Salim mengatakan, saat ini pihaknya menangani 20 pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang seluruhnya masih anak-anak.
"Dokter dan tenaga medis masih melakukan observasi terhadap kondisi para pasien. Para pasien ini tingkat kesadaranya masih normal dan tidak mengalami pendarahan," katanya.
Para penderita DBD ini berdatangan dari kawasan Kota Tual maupun dari kecamatan Kei Kecil dan Kecamatan Kei Besar di Kabupaten Maluku Tenggara sejak Selasa (21/2) dan sampai saat ini ada empat orang yang meninggal dunia.
Pasien yang meninggal dunia karena DBD ini umumnya sudah berada dalam kondisi kritis akibat kesadarannya menurun dan mengalami pendarahan.
Jumlah tenaga dokter dan tenaga medis di daerah itu juga tergolong masih terbatas, sebab untuk tenaga dokter spesialis anak hanya satu orang ditambah delapan tenaga dokter umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
"Wabah itu telah merengut nyawa empat orang, penderitanya puluhan dan menyebar di sejumlah daerah di sana sehingga statusnya KLB sehingga penanganan segera dilakukan secara lintas sektoral," katanya ketika dikonfirmasi, Kamis.
Dr.Pontoh yang sedang urusan dinas di Surabaya menyatakan telah mengarahkan stafnya untuk mengirimkan tim medis maupun bantuan obat- obatan ke sana.
"Saya telah mengambil langkah-langkah penanganan dan staf Dinas Kesehatan Maluku yang membidangi penyakit menular untuk menindaklanjutinya dengan menerjunkan tim medis maupun mengirimkan obat-obatan ke sana," ujarnya.
Dia berharap tim medis maupun obat-obatan bisa diarahkan ke Langgur, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara hari ini (Kamis).
Minimal dokter dan obat diprioritaskan seperti infus hari ini telah tiba di Langgur agar mendukung penanganan telah dilakukan Dinas Kesehatan Maluku Tenggara," kata dr.Pontoh.
Informasi di Dinas Kesehatan Maluku menyebutkan tim medis dan obat - obatan telah dikirim ke Langgur Kamis (23/2) siang.
Sebelumnya Anggota komisi D DPRD Maluku, Taher Hanubun, meminta Pemkab Maluku Tenggara dan Kota Tual segera membuat laporan resmi ke Pemprov Maluku untuk mengirimkan bantuan obat-obatan bagi pasien maupun obat pembasmi jentik nyamuk.
"Perlu ada koordinasi yang cepat dengan Pemprov Maluku guna melakukan penanganan dan pemularan DBD di dua daerah tersebut," kata Hanubun.
Melihat jumlah korban yang meninggal dunia sebanyak empat orang ditambah 20 -an lainnya dalam perawatan intensif, maka Kabupaten Maluku Tenggara Kota Tual sudah masuk katagori KLB.
"Kami harapkan perhatian serius pemerintah daerah maupun provinsi untuk segera menangani KLB demam berdarah yang sudah merengut korban jiwa," ujarnya.
Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karel Sasuitubun Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dr Dany Salim mengatakan, saat ini pihaknya menangani 20 pasien penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) yang seluruhnya masih anak-anak.
"Dokter dan tenaga medis masih melakukan observasi terhadap kondisi para pasien. Para pasien ini tingkat kesadaranya masih normal dan tidak mengalami pendarahan," katanya.
Para penderita DBD ini berdatangan dari kawasan Kota Tual maupun dari kecamatan Kei Kecil dan Kecamatan Kei Besar di Kabupaten Maluku Tenggara sejak Selasa (21/2) dan sampai saat ini ada empat orang yang meninggal dunia.
Pasien yang meninggal dunia karena DBD ini umumnya sudah berada dalam kondisi kritis akibat kesadarannya menurun dan mengalami pendarahan.
Jumlah tenaga dokter dan tenaga medis di daerah itu juga tergolong masih terbatas, sebab untuk tenaga dokter spesialis anak hanya satu orang ditambah delapan tenaga dokter umum.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012