Ambon (Antara Maluku) - Molucca Bamboo Wind Orchestra (MBWO) akan membawakan Shalawat Badriyah secara instrumental pada pembukaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional XXIV di Ambon, pada 9 Juni 2012.
Orkestra suling bambu asal Ambon tersebut akan mengiringi sedikitnya 250 orang siswa SMA Muhammadiyah dan Madrasah Aliyah se- kota Ambon menyanyikan Shalawat Badriyah.
"Musiknya saya aransemen sedikit berbeda dari yang biasanya, bagian pertama lagu akan dibawakan dengan lebih syahdu, sedangkan rima dibagian bagian terakhir Shalawat Badriyah akan lebih gembira, dan sukacita," kata Rence Alfons, pimpinan sekaligus komposer MBWO, kepada ANTARA di Ambon, Provinsi Maluku, Kamis.
Ia menjelaskan, Shalawat Badriah diaransemen ulang, nantinya akan dibawakan dengan menggunakan gabungan alat musik suling suara satu hingga lima, rebana, tifa, toto buang, saxophone, flute dan biola oleh personel MBWO.
"Nyanyian ini akan dibawakan dengan sedikit berbeda dari biasanya. Shalawat Badriyah adalah lagu rohani dan puji-pujian bagi umat Muslim, dan juga musik yang menjadi bahasa verbal semua umat di dunia," ujarnya.
Menurut Alfons, tidak hanya Shalawat Badriyah, orkestranya juga akan membawakan tiga tembang lainnya, yakni Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki, Damai Bersamamu yang pernah dipopulerkan oleh almarhum Chrisye, dan Tuhan dari Bimbo.
"300 orang paduan suara yang akan menyanyikan lagu-lagu itu, dan kami memainkan musiknya. Musiknya tetap sama, hanya Shalawat Badriah yang sedikit digubah," katanya.
Ia mengatakan, dirinya akan membuat 90 batang suling suara satu hingga suara lima, untuk dipakai saat tampil pada 9 Juni nanti. Suling-suling tersebut dibuat dengan menggunakan turner tone dan skala hertz (Hz) untuk mendeteksi nada, guna menghindari irama sumbang yang dihasilkan oleh alat musik tersebut.
"Alat musik suling tidak bisa bertahan lama, cepat sekali fals, jadi saya akan membuat suling yang baru pada minggu kedua bulan April," katanya.
Tampil di MTQ Nasional XXIV, katanya, MBWO akan menggandeng kelompok musik indie asal Ambon, Guheba untuk berkolaborasi bersama. Ini merupakan ketiga kalinya MBWO tampil bersama band Guheba. Sebelumnya mereka pernah berkolaborasi dalam konser tahunan MBWO di Taman Budaya Maluku, pada 2010 dan 2011.
"Kami akan berkolaborasi dengan Guheba band dalam pertunjukan ini," kata Alfons.
Ia mengatakan, sedikit berbeda dari biasanya, MBWO akan menghadirkan 10 orang remaja putri, peniup suling untuk tampil bersama mereka. 10 orang gadis tersebut merupakan siswi SMP dan SMA di Ambon.
"Grup kami tidak ada personil perempuan, kali ini kami akan menampilkan kebolehan dari 10 orang siswi SMP dan SMA di pembukaan MTQ nanti," kata Alfons.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012
Orkestra suling bambu asal Ambon tersebut akan mengiringi sedikitnya 250 orang siswa SMA Muhammadiyah dan Madrasah Aliyah se- kota Ambon menyanyikan Shalawat Badriyah.
"Musiknya saya aransemen sedikit berbeda dari yang biasanya, bagian pertama lagu akan dibawakan dengan lebih syahdu, sedangkan rima dibagian bagian terakhir Shalawat Badriyah akan lebih gembira, dan sukacita," kata Rence Alfons, pimpinan sekaligus komposer MBWO, kepada ANTARA di Ambon, Provinsi Maluku, Kamis.
Ia menjelaskan, Shalawat Badriah diaransemen ulang, nantinya akan dibawakan dengan menggunakan gabungan alat musik suling suara satu hingga lima, rebana, tifa, toto buang, saxophone, flute dan biola oleh personel MBWO.
"Nyanyian ini akan dibawakan dengan sedikit berbeda dari biasanya. Shalawat Badriyah adalah lagu rohani dan puji-pujian bagi umat Muslim, dan juga musik yang menjadi bahasa verbal semua umat di dunia," ujarnya.
Menurut Alfons, tidak hanya Shalawat Badriyah, orkestranya juga akan membawakan tiga tembang lainnya, yakni Rayuan Pulau Kelapa karya Ismail Marzuki, Damai Bersamamu yang pernah dipopulerkan oleh almarhum Chrisye, dan Tuhan dari Bimbo.
"300 orang paduan suara yang akan menyanyikan lagu-lagu itu, dan kami memainkan musiknya. Musiknya tetap sama, hanya Shalawat Badriah yang sedikit digubah," katanya.
Ia mengatakan, dirinya akan membuat 90 batang suling suara satu hingga suara lima, untuk dipakai saat tampil pada 9 Juni nanti. Suling-suling tersebut dibuat dengan menggunakan turner tone dan skala hertz (Hz) untuk mendeteksi nada, guna menghindari irama sumbang yang dihasilkan oleh alat musik tersebut.
"Alat musik suling tidak bisa bertahan lama, cepat sekali fals, jadi saya akan membuat suling yang baru pada minggu kedua bulan April," katanya.
Tampil di MTQ Nasional XXIV, katanya, MBWO akan menggandeng kelompok musik indie asal Ambon, Guheba untuk berkolaborasi bersama. Ini merupakan ketiga kalinya MBWO tampil bersama band Guheba. Sebelumnya mereka pernah berkolaborasi dalam konser tahunan MBWO di Taman Budaya Maluku, pada 2010 dan 2011.
"Kami akan berkolaborasi dengan Guheba band dalam pertunjukan ini," kata Alfons.
Ia mengatakan, sedikit berbeda dari biasanya, MBWO akan menghadirkan 10 orang remaja putri, peniup suling untuk tampil bersama mereka. 10 orang gadis tersebut merupakan siswi SMP dan SMA di Ambon.
"Grup kami tidak ada personil perempuan, kali ini kami akan menampilkan kebolehan dari 10 orang siswi SMP dan SMA di pembukaan MTQ nanti," kata Alfons.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012