Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu mengimbau warga di daerah itu meningkatkan budaya gemar membaca sejak dini.

"Budaya membaca harus ditanamkan sejak dini untuk mempersiapkan generasi muda Maluku yang handal, mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi di era yang semakin mengglobal saat ini," kata Ralahalu dalam sambutan tertulis dibacakan Asisten II Setda Maluku Burhanudin Banjar saat membuka rapat koordinasi pengembangan perpustakaan dan arsip Maluku, di Ambon, Kamis.

Maluku termasuk tujuh provinsi yang minat baca masyarakatnya sangat rendah dibanding daerah lain di Indonesia. "Oleh sebab itu budaya membaca harus terus ditingkatkan," katanya.

Ralahalu mengimbau warga Maluku mencontoh budaya baca masyarakat Jepang yang mengakar sejak usia anak-anak hingga tua renta. Dampaknya bangsa Jepang mampu keluar dari keterpurukan pasca Perang Dunia (PD) II dan saat ini menjadi salah satu negara termaju di Asia bahkan dunia.

"Di Jepang budaya baca sangat nampak dimana-mana. Hampir seluruh fasilitas umum menyediakan sarana atau media untuk membaca," katanya.

Kepala Pusat Pengembangan Perpustakaan dan Pengkajian Minat Baca Badan Perpustakaan Nasional Syarif Kando mengakui Provinsi Maluku merupakan salah satu daerah yang minat baca masyarakatnya masih sangat rendah.

Hasil survei yang dilakukan Badan Perpustakaan Nasional menunjukan rata-rata minat baca di Maluku berada di bawah dua jam, sedangkan rata-rata nasional yakni 6 jam per hari.

"Selain Maluku, masih ada enam provinsi lain yang minat baca masyarakatnya malah dibawah dua jam per hari," kata Kando.

Untuk meningkatkan minat baca masyarakat di Maluku, pemerintah melalui alokasi anggaran APBN akan membangun perpustakan daerah baik di kabupaten dan kota maupun di desa, termasuk penyediaan buku bacaaan dan mobil perpustakaan keliling.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012