Ambon (Antara Maluku) - Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) Maluku mengimbau masyarakat menjaga situasi keamanan serta kedamaian yang semakin kondusif, menjelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) XXIV tingkat nasional di Ambon, 8 Juni 2012.

"Kami mengimbau warga untuk menjaga kedamaian dan kehidupan persaudaraan yang semakin kuat tercipta di Maluku, sehingga penyelenggaraan MTQ nasional yang dijadwalkan dibuka Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 8 Juni 2012 dapat berjalan aman, lancar dan sukses," kata anggota FKUB Maluku Husein Toisuta, di Ambon, Jumat.

Menyikapi serangkaian konflik antarwarga yang terjadi di Pulau Ambon, beberapa waktu belakangan, Toisutta menegaskan, hal itu hanya dipicu masalah kriminalitas dan kasus tanah dan telah diselesaikan, sehingga tidak akan merembet menjadi konflik baru.

"Kota Ambon sebagai ibu kota Provinsi Maluku, khususnya kondisi keamanan semakin terjamin, dan berbagai aktivitas serta interaksi masyarakat berlangsung dengan lancar setiap hari. Warga tidak lagi terpengaruh dengan konflik-konflik komunal seperti yang terjadi," katanya.

Selain itu, konflik hanya akan merugikan banyak pihak dan berdampak kehidupan masyarakat semakin terpuruk, sehingga warga diminta untuk membangun komunikasi dan interaksi untuk mencegah terjadinya hal-hal tidak menguntungkan.

Dia mengakui, para pemuka agama yang tergabung dalam FKUB Maluku, berperan secara terus menerus mengimbau umatnya untuk menjaga dan meningkatkan kerukunan dan persaudaraan antarumat beragama di Maluku yang terbingkai dalam pranata sosial peninggalan leluhur "Pela-Gandong".

Masyarakat juga diimbau untuk menahan diri jika terjadi perselisihan antarwarga serta mencari upaya penyelesaian dengan "kepala dingin" melalui dialog dan koordinasi lintas sektoral.

Dia menegaskan, kegiatan MTQ nasional yang akan dihadiri ribuan peserta dari 33 provinsi di tanah air, merupakan salah satu ajang untuk mempromosikan kedamaian dan harmonisasi kehidupan persaudaraan antarumat beragama di Maluku, keindahan alam sekaligus mengembalikan kepercayaan masyarakat luar tentang kondisi keamanan di Maluku yang semakin terjamin untuk dikunjungi wisatawan dalam dan luar negeri di masa mendatang.

"MTQ menjadi momentum penting untuk menghilangkan stigmatisasi Maluku sebagai daerah konflik yang tidak aman, sekaligus untuk mempromosikan potensi alam, pariwisata serta kehidupan kerukunan hidup antarumat beragama, sehingga diperlukan komitmen dan dukungan dari semua komponen masyarakat terhadap suksesnya penyelenggaraan kegiatan bernuansa Islami ini," ujar Toisutta.

    
2.000 personel

Sebelumnya, Kapolda Maluku Brigjen Syarief Gunawan, menegaskan, pihaknya menyiagakan sekitar 2.000 personel untuk melakukan pengamanan selama penyelenggaraan MTQ nasinal, Juni 2012.

"Kami juga akan menarik personel dari setiap Polres yang tidak ada kegiatannya dan dimungkinkan dalam keadaan aman untuk membantu pengamanan MTQ," katanya.

Pengamanan MTQ juga akan didukung kekuatan dari jajaran Kodam XVI/Pattimura beserta aparat TNI-AD bawah kendali operasi (BKO) ke Maluku.

Pengamanan, tandasnya, akan dilakukan pada sejumlah objek vital yang ada di Kota Ambon seperti bandara internasional Pattimura, pelabuhan laut serta objek lainnya, di samping melibatkan Satpol PP, remaja masjid, pemuda gereja maupun Pramuka untuk melakukan pengamanan swakarsa.

Sebanyak sembilan pos di Kota Ambon akan ditempati aparat keamanan di antaranya Pospam Al Fatah, Bandara Internasional Pattimura, Lapangan Merdeka, Pospam Muhamaddiyah, Islamic Center, Galunggung, IAIN dan Pospam Ukim Ambon, di mana setiap pos dipimpin seorang perwira menengah.

Kapolda menambahkan, situasi dan kondisi keamanan di Maluku secara keseluruhan aman dan kondusif, kendati di beberapa tempat terjadi bentrokan antarwarga yang diakibatkan masalah tanah maupun kriminal murni.

Bentrokan antarwarga yang terjadi belakangan diantaranya antara warga Hitu Lama-Telaga Kodok, Pulau ambon, pada 1 Mei 2012, bentrok antarwarga Negeri Allang dan Hatu, Kecamatan Leihitu Barat, PUlau Ambon serta bentrokan warga Porto - Haria, Pulau Saparua, Kabupaten Maluku Tengah.

Pewarta: James F. Ayal

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012