Ambon (Antara Maluku) - Hujan lebat yang mengguyur kota Ambon Minggu dinihari hingga mengakibatkan tanah longsor menimbun rumah penduduk menyebabkan sedikitnya delapan orang meninggal dunia.

ANTARA Ambon melaporkan, di kawasan Bartu Gantung terdapat tiga rumah penduduk tertimbun tanah dan material sampah yang longsor, menyebabkan sekitar enam orang meninggal dunia.

Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Suharsono turun langsung melihat aparat TNI-AD dari Korem 151 Binaya dipimpin Danrem Kolonel Arm Nazaruddin, S.IP, Regu Tagana dan masyarakat melakukan penggalian matrial untuk mencari tubuh korban yang masih tertimbun.

Longsoran tanah dan material sampah di kawasan Batu Gantung sekitar pukul 03.00 WIT, sama halnya dengan longsoran tanah di kawasan Gang Singa (Belakang Soya) menyebabkan dua warga tewas.

"Ada tiga rumah warga di Batu Gantung ini yang tertimbun longsor di antaranya keluarga Nirahua, keluarga Karual serta seorang mahasiswi Fakultas Ekonomi Unpatti Ambon yang teridentifikasi bernama Silvy Moa," kata salah satu warga setempat, Rony Likumahuwa.

Menurut Rony, seorang anak kecil ditemukan selamat dalam musibah tersebut dan tim pencari baru menemukan dua jenazah di kawasan Batu Gantung. Medannya cukup berat karena kejadian ini berlangsung di saat orang sedang tertidur pulas, kemudian guyuran hujan yang lebat disertai banjir menghalangi upaya pencarian korban yang masih tertimbun.

"Satu peleton aparat Korem diterjunkan untuk membantu pencarian bersama tim lain dari Detazemen Kavaleri (Denkav) V/BLC Ambon, regu tagana, Basarnas dan  BPBD serta masyarakat setempat," kata Pasi Ops Korem 151 Binaya Mayor Inf.Jones Sasmita Mulyawan.

Dua jenazah yang ditemukan di kawasan Batu Gantung adalah seorang bocah dan seorang perempuan bermarga Nurahua yang ditemukan tim pencari sekitar pukul 08.40 WIT.

Sedangkan dua korban tewas tertimbun longsong di kawasan Gang Singa juga telah dievakuasi ke RSUD dr. M. Haulussy Ambon.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012