Bulog Maluku memutuskan penyaluran beras bantuan pangan ke daerah kepulauan untuk kuota Oktober hingga Desember 2023 dilaksanakan sekaligus sebagai upaya mengantisipasi kemungkinan cuaca buruk sehingga mengganggu pengangkutan beras.

Kepala Divisi Regional (Divre) Perum Bulog Maluku Saldi Aldrin di Ambon, Kamis mengatakan penyaluran beras bantuan pangan ditetapkan sebanyak 10 kilogram per kepala keluarga per bulan, namun untuk daerah kepulauan tidak disalurkan per bulan.

Menurut dia melihat kondisi cuaca di Maluku yang kerap berubah maka untuk pulau terluar seperti Kabupaten Kepulauan Aru, sampai dengan Kabupaten Maluku Barat Daya atau Kabupaten Seram Bagian Timur, dan di kawasan Pulau Manipa akan dilakukan penyaluran sekaligus mengantisipasi gelombang tinggi.

"Ini dilakukan karena jika disalurkan setiap bulan sementara kondisi cuaca buruk akan menyebabkan biaya angkut menjadi naik," kata dia.

Dia mengatakan penyaluran beras bantuan pangan ini merupakan tahap kedua, karena tahap pertama sudah dilakukan pada April, Mei, dan Juni .

"Untuk tahap dua kuota Oktober, November, dan Desember pemerintah mempercepat penyalurannya pada September 2023," kata dia

Saat ini Bulog Maluku masih memiliki stok sebanyak 5.000 ton lebih untuk penyaluran di Maluku, berasnya berasal dari Vietnam, dan akan masuk lagi pada 13 atau 14 September 2023 dari Vietnam juga sebanyak 4.850 ton guna memperkuat beras cadangan Maluku.

"Bulog Maluku tetap siap, sebab selain 4.850 ton yang masuk itu akan ada lagi masuk hingga mencapai 19.000 ton untuk Maluku, karena Bulog harus siapkan beras untuk memenuhi kebutuhan sampai Desember bahkan sampai Januari 2024," ujarnya.

Apalagi penyaluran bantuan pangan yang dimulai dari September ini, maka Bulog harus siapkan beras sebanyak 1.214 ton untuk satu bulan, jadi total selama tiga bulan itu sebanyak 3.642 ton.

Pewarta: John Soplanit

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023