Ambon (ANTARA) - Perum Bulog (Badan Urusan Logistik) Maluku memastikan stok beras aman karena mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga setempat hingga beberapa bulan, yakni tercatat 17.475 ton dengan konsumsi 2.500 ton per bulan.
"Stok beras di Maluku cukup hingga empat bulan ke depan, semua tersimpan di gudang milik Bulog Maluku, baik di Ambon, Langgur Kabupaten Maluku Tenggara dan di Kota Ternate, Maluku Utara," kata Kepala Perum Bulog Maluku dan Maluku Utara Mara Kamin Siregar di Ambon, Kamis.
Ia merinci stok beras di gudang Bulog Kota Ambon 11.019 ton, Kota Langgur 2.831 ton dan di Kota Ternate sebanyak 3.625 ton.
"Karena itu masyarakat di dua daerah itu tidak perlu takut, apalagi menghadapi musim penghujan sekarang ini, dan persiapan menjelang pelaksanaan ibadah puasa," ujarnya.
Selain itu, Bulog Maluku dan Maluku Utara tetap melaksanakan program operasi pasar hingga memprioritaskan penyerapan gabah dan beras petani.
Siregar menjelaskan bahwa Bulog masih terus melakukan Gerakan Pangan Murah (GPM) bersama Tim TPID Pemerintah Kota Ambon dan Provinsi Maluku.
Dilaporkan kondisi harga pada tiga pasar tradisional Kota Ambon, yakni beras Bulog jenis medium Bulog langka di pasaran dan jenis premium yang dijual dengan harga bervariasi mulai dari Rp17.000 hingga Rp18.000 per kilogram.
Rusdi, pedagang pasar Mardika Ambon yang dikonfirmasi mengatakan, setiap hari pihaknya menjual beras Bulog sebab ada kerja sama untuk memenuhi kebutuhan pembeli
"Beras Bulog jenis medium yang saya jual ini Rp13.500 per kilogram, kalau yang premium Rp18.000 per kilogram, selain beras merek dagang lainnya yang saya jual," ujarnya.