Ambon (Antara Maluku) - Wabah Demam Berdarah Dengue (DBD) yang ditularkan nyamuk aedes aegypti di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra) kembali menewaskan delapan orang warga, 130 lainnya harus menjalani perawatan di rumah sakit.

"Penyebaran bibit penyakit ini sudah terjadi sejak Juli hingga awal Agustus 2012 dan kebanyakan yang menjadi korban gigitan nyamuk adalah anak-anak," kata Wakil Bupati Malra, Yunus Serang di Ambon, Rabu.

Berkembangnya nyamuk penyebab penyakit berbahaya ini disebabkan terdapat banyak genangan air selama musim hujan, yang bukan saja melanda Pulau Ambon, Buru dan Pulau Seram tapi kondisi serupa juga terjadi di Maluku Tenggara.

Pemkab Malra saat ini sedang melakukan upaya pemberantasan sarang-sarang nyamuk aedes aegypti dengan melakukan penyemprotan obat pembasmi serangga serta pengasapan atau fumigasi guna mencegah semakin berkembangnya wabah tersebut.

Wabah DBD menyerang tiga wilayah di Kabupaten Maluku Tenggara diantaranya Kecamatan Kei Kecil, Kei Kecil Barat serta Kecamatan Kei Kecil Selatan.

Penyakit mematikan ini pernah menyerang warga setempat pada Februari 2012 lalu dan menewaskan lima orang dan puluhan lainnya dilarikan ke RS sehingga pemerintah menyatakan kawasan itu sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD.

Wabup Yunus Serang berada di Ambon untuk mengikuti rapat koordinasi penanggulangan bencana dengan Pemprov dan DPRD Maluku pasca bencana alam banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrim berupa angin kencang disertai guyuran hujan lebat dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Menurut Yunus, cuaca ekstrim di daerah itu juga telah mengakibatkan 1.275 warga mengungsi dan membutuhkan penanganan serius pemerintah provinsi maupun pusat, karena banyak rumah penduduk maupun fasilitas umum seperti sarana ibadah dan infrastruktur dasar lainnya mengalami kerusakan ringan maupun berat.

"Bencana ini telah mengakibatkan 188 rumah warga rusak ringan maupun berat dan lima sarana ibadah baik masjid maupun gereja mengalami kerusakan akibat dihantam banjir," kata Yunus Serang.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012