Piru (Antara Maluku) - Pemerintah Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku membutuhkan dana Rp121 miliar untuk menangani berbagai kerusakan pascabencana banjir maupun tanah longsor akibat hujan deras 30 Juli - 1 Agustus 2012.

"Kami telah mengusulkan kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat soal kebutuhan anggaran tersebut," kata Bupati SBB, Jakobus Puttileihat, di Piru, Senin.

Hujan dengan intensitas tinggi tersebut mengakibatkan enam warga di Seram Bagian Barat meninggal dunia, ribuan unit rumah rusak ringan hingga total, jembatan dan jalan putus serta fasilitas umum maupun sosial lainnya terendam banjir maupun tertimpa tanah longsor.

"Terpenting lebih dari 1.000 jiwa warga Seram Bagian Barat terpaksa mengungsi ke rumah sanak keluarga maupun menempati fasilitas umum dan sosial yang aman dari luapan banjir dan tanah longsor," ujarnya.

Bupati mengisyaratkan anggaran yang dibutuhkan dari pemerintah pusat segera diberikan adalah untuk pembangunan kembali rumah - rumah warga.

"Saya telah mengarahkan para Camat untuk berkoordinasi dengan para Raja (kepala desa) guna menginventarisasi secara akurat rumah warga yang rusak ringan hingga total ternyata dibutuhkan Rp15 miliar untuk rehabilitasi maupun pembangunan kembali," tandasnya.

Bupati juga menginstruksikan agar permukiman yang tidak layak dihuni kembali harus direlokasi.

"Bayangkan warga membangun permukiman di sungai yang airnya keringnya sehingga saat hujan dengan intensitas tinggi, maka terjadi luapan banjir maupun tanah longsor sehingga tidak layak dihuni, makanya lokasi telah disiapkan untuk direlokasi," katanya.

Disinggung soal jembatan yang putus, rusak ringan hingga berat di ruas trans Seram dari kecamatan Kairatu hingga Elpaputih, Bupati, menjelaskan, telah ditangani secara tanggap darurat oleh Balai Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara).

"Itu tanggung jawab Balai Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara), namun sebagai Bupati telah meminta perhatian BNPB Pusat guna berkoordinasi dengan Kementerian PU untuk mengalokasikan anggaran guna membangunnya kembali secara permanen karena merupakan ruas jalan trans Seram," ujarnya.

Staf BNPB Pusat, Arifin didampingi Ketua Satuan Kerja Wilayah II Balai Jalan Nasional IX (Maluku dan Maluku Utara) dan Jefry Wattimury dan Kabid Penanganan Paska Bencana BPBD Maluku, Robby Tomasoa meninjau berbagai kerusakan di Seram Bagian Barat, pada 12 Agustus 2012.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2012