Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Kantor Bahasa Provinsi Maluku Utara (Malut) mulai melakukan pemantauan dan revitalisasi lima bahasa daerah itu.

"Tim kami telah melakukan pemantauan dan evaluasi pembelajaran dan revitalisasi bahasa daerah mulai Agustus hingga September 2023," kata Kepala Kantor Bahasa Malut, Arie A. Isa di Ternate, Kamis.

Dia mengatakan tujuan tim melakukan pemantauan dan evaluasi untuk mengetahui proses pembelajaran bahasa daerah yang selama ini dijadikan sebagai bahasa komunikasi sehari-hari bagi warga setempat.

Pihaknya juga turun ke sekolah untuk melihat revitalisasi bahasa daerah kepada siswa setempat, sehingga dukungan sekolah dalam mengembangkan bahasa daerah sehari-hari bisa ditularkan ke para siswa.

Baca juga: Revitalisasi bahasa daerah, Kantor Bahasa Maluku gelar Festival Tunas Bahasa Ibu

Untuk itu, dalam merevitalisasi bahasa daerah, tentunya mendapat dukungan dari seluruh elemen di sekolah, sehingga bahasa daerah yang menjadi bahasa ibu akan sejak dahulu kala tetap dipertahankan para penutur.

Sebelumnya, sejak tahun tahun 2022 lalu, pihaknya merevitalisasi lima bahasa daerah yaitu, bahasa daerah Ternate di Kota Ternate, Bahasa Sahu di Halmahera Barat, bahasa Tobelo di Kabupaten Halmahera Utara, bahasa Makian Timur atau Makian Dalam di Kabupaten Halmahera Selatan dan bahasa Sula di Kabupaten Kepulauan Sula.

Dia mengatakan Mendikbudristek telah meluncurkan program Merdeka Belajar episode ke-17 yaitu Revitalisasi Bahasa dan Sastra Daerah di 12 Provinsi sejak tanggal 22 Februari 2022.

Menurutnya, pada program ini, Provinsi Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang menjadi target program tersebut.

Baca juga: Kantor Bahasa Maluku Utara rakor revitalisasi empat bahasa daerah, begini penjelasannya

Arie menuturkan tidak semua (19 bahasa daerah) direvitalisasi dan hanya empat bahasa daerah yang menjadi objek revitalisasi.

"Revitalisasi keempat bahasa daerah tersebut karena jumlah penuturnya masih banyak dan pertimbangan perkembangan historis, serta pertimbangan hal-hal pendukung lainnya," ujarnya.

Sementara, itu Sekprov Malut Samsuddin A Kadir menyatakan Pemprov Malut intensif mendukung upaya Kantor Bahasa untuk merevitalisasi bahasa daerah di Malut.

Bahkan, pihaknya dalam merevitalisasi bahasa daerah melibatkan berbagai peserta termasuk pers, instansi pemerintah, akademisi, guru, tokoh budaya, komunitas dan para pemangku kepentingan di Malut.


Baca juga: Kantor Bahasa Malut lakukan revitalisasi bahasa lokal, begini penjelasannya

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023