Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Maluku Irjen Pol. Lohtaria Latif mengerahkan Kapolres jajaran melakukan mitigasi bencana untuk mengantisipasi gemba bumi.

Hal ini disampaikan Kapolda  menyusul adanya gempa bermagnitudo 7,2 di Laut Banda, Maluku pada Rabu (8/11), yang hingga saat ini masih mengalami gempa susulan dan dirasakan masyarakat.

"Para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas harus selalu waspada mengantisipasi dampak bencana terutama di malam hari," kata Kapolda, di Ambon, Jumat.

Kapolda memerintahkan seluruh Kapolres untuk menyiagakan semua kekuatan baik personel maupun peralatan. Ia juga meminta jajarannya agar selalu berkoordinasi dengan instansi terkait.

Para Kapolsek dan Bhabinkamtibmas, juga diingatkan untuk senantiasa melakukan monitoring dan mengecek situasi maupun kondisi di wilayah tugas masing-masing.

Kepada masyarakat, Kapolda mengimbau agar selalu berhati-hati dalam menjalankan rutinitasnya sehari-hari.

"Saya mengimbau masyarakat agar tetap tenang tapi waspada dengan gempa bumi yang masih terus terjadi. Semoga kita selalu dilindungi oleh Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, dan terhindar dari segala marabahaya," harap Kapolda.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Kelas 1 Ambon mendata sebanyak 160 kejadian gempa bumi di Maluku periode 3- 9 November 2023, dipengaruhi gempa susulan magnitudo (M) 7,2 di Laut Banda.

Selama sepekan terjadi sebanyak 160 kali kejadian gempa, yang didominasi gempa bumi dangkal (<60 km) dengan magnitudo di bawah 5 yang terjadi di Laut Banda bagian selatan.

Jumlah kejadian gempa bumi terbanyak berkekuatan di bawah magnitudo 3 sebanyak 23 kejadian, magnitudo 3-5 dengan 125 kejadian, dan sebanyak 12 kejadian gempa magnitudo di atas 5.

Sedangkan berdasarkan kedalaman, pusat gempa bumi berkedalaman lebih dari 60 kilometer sebanyak 141 kejadian, antara 60-300 km 17 kejadian, dan lebih dari 300 km sebanyak dua kali kejadian.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2023