Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota Ternate, Maluku Utara mencanangkan penanaman cabai dan tomat di pekarangan rumah warga masyarakat dan lahan tidur sebagai salah satu upaya mengurangi ketergantungan pasokan dari luar daerah.

"Kita selama ini sangat bergantung pada pasokan cabai dan tomat dari Sulawesi Utara dan Gorontalo. Akibatnya,  jika terjadi kelangkaan akibat cuaca buruk di perairan Malut, maka harga kedua bumbu dapur itu melonjak," kata Kepala Dinas Pertanian, Peternakan dan Kehutanan Kota Ternate, Yakub Ibrahim, Selasa.

Menurutnya, saat terjadi kelangkaan harga cabai keriting bsa naik dari Rp20.000 menjadi Rp60.000 per kilogram.

Sehubungan itu, Pemkot Ternate mulai tahun ini mencanangkan pengembangan cabai dan tomat dengan memberikan bantuan bibit, pupuk dan pestisida kepada masyarakat yang akan mengembangkannya.

Masyarakat yang pekarangannya tidak luas didorong menggunakan pot bunga sebagai media tanam cabai dan tomat, sedangkan masyarakat yang tidak memiliki lahan memanfaatkan lahan tidur yang terdapat di daerah ini.

"Kami berharap melalui terobosan ini sebagian besar kebutuhan cabai dan tomat di Kota Ternate bisa dipenuhi sendiri dan kalaupun masih didatangkan dari luar hanya untuk mendukung saja, misalnya saat bulan Ramadan," katanya.

Pewarta: La Ode Aminuddin

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013