Ambon (Antara Maluku) - Ketua Komisi B DPRD Maluku Markus Pentury menyatakan masalah penambangan liar di kawasan Gunung Botak, Kabupaten Buru sangat kompleks.

"Persoalan Gunung Botak ini sangat kompleks dan berbelit-belit, karena tidak juga bisa diatasi meskipun seluruh pendekatan sudah dilakukan secara formal melalui lembaga yang berkepentingan baik dari Pemprov Maluku, Pemerintah Kabupaten Buru sampai dengan melibatkan wakil rakyat," katanya di Ambon, Rabu.

Menurut dia, Gubernur Karel Albert Ralahalu sudah secara tegas memerintahan penutupan kawasan tersebut lewat surat keputusan nomor 552-1 tanggal 11 Desember 2012 pascabentrok antara para penambang yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa, namun tidak dipatuhi.

Buktinya, sejak pertengahan Januari 2013 ribuan penambang sudah kembali melakukan aktivitas atas persetujuan sekelompok oknum yang membentuk dewan adat.

Pentury mengatakan, masuknya ribuan penambang liar ini membuat gubernur kembali mengeluarkan SK yang baru, tetapi kondisi di lapangan nantinya akan diketahui komisi setelah melakukan pengawasan langsung dalam pekan ini.

Pewarta: Daniel Leonard

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013