Panglima Daerah Militer (Pangdam) XVI Pattimura meminta pejabat jajaran Kodam menjadi orang tua asuh bagi balita stunting di daerah itu dalam rangka mendorong percepatan penurunan stunting di Provinsi Maluku maupun Maluku Utara.
"Melalui program orang tua asuh anak stunting diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak stunting, untuk itu, setiap Dansat dan Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura akan diberikan tanggung jawab untuk membantu anak penderita stunting," ucap Pangdam XVI Pattimura Mayjend TNI Syafrial di Ambon, Selasa.
Hal tersebut, diinstruksikan Pangdam saat memberikan bantuan kepada keluarga anak penderita stunting di Kota Ambon.
Dijelaskan Pangdam bahwa program pemberian bantuan tersebut dilakukan pada pekan ketiga setiap bulan. Adapun bantuan yang diberikan berupa beras, telur, minyak goreng, susu bubuk, biskuit dan gula.
"Setiap pejabat akan menjadi orang tua asuh anak stunting. Kita akan berupaya, semua anak stunting akan mendapatkan pembinaan dan bantuan dari pejabat-pejabat yang ada di wilayahnya," kata Pangdam Syafrial.
Penanganan stunting tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Instansi tertentu saja, namun peran andil semua pihak juga diperlukan termasuk TNI.
“Pada kesempatan ini, kita menegaskan kepada penerima bantuan, agar betul-betul memanfaatkan sembako untuk makanan sehari-hari keluarga, khususnya anak-anak. Tidak hanya pemberian sembako, kita juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang bagaimana hidup sehat dan pentingnya mencegah stunting," kata Pangdam.
Sementara itu salah satu orang tua dari anak penderita stunting, Ica, mengucapkan terima kasih kepada Pangdam, khususnya jajaran Kodam XVI/Pattimura, yang telah tulus ikhlas memberikan dorongan semangat dan doa serta bantuan sosial berupa paket bingkisan.
“Semoga bapak Pangdam dan jajaran selalu diberikan kesehatan, dan diharapkan selalu dekat dengan warga masyarakat," kata Ica.
Saat ini prevalensi stunting di Maluku mengalami penurunan yang signifikan dari 34,02 persen di tahun 2018, turun menjadi 26,1 persen di tahun 2022 menjadi 26,1 persen sesuai hasil SSGI Tahun 2022, yang tidak terlepas dari peran Duta Parenting Provinsi Maluku, dan para Ina Parenting/Mama Parenting Kabupaten/Kota se-Maluku.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Melalui program orang tua asuh anak stunting diharapkan dapat membantu meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak stunting, untuk itu, setiap Dansat dan Kabalak jajaran Kodam XVI/Pattimura akan diberikan tanggung jawab untuk membantu anak penderita stunting," ucap Pangdam XVI Pattimura Mayjend TNI Syafrial di Ambon, Selasa.
Hal tersebut, diinstruksikan Pangdam saat memberikan bantuan kepada keluarga anak penderita stunting di Kota Ambon.
Dijelaskan Pangdam bahwa program pemberian bantuan tersebut dilakukan pada pekan ketiga setiap bulan. Adapun bantuan yang diberikan berupa beras, telur, minyak goreng, susu bubuk, biskuit dan gula.
"Setiap pejabat akan menjadi orang tua asuh anak stunting. Kita akan berupaya, semua anak stunting akan mendapatkan pembinaan dan bantuan dari pejabat-pejabat yang ada di wilayahnya," kata Pangdam Syafrial.
Penanganan stunting tidak sepenuhnya menjadi tanggung jawab Pemerintah dan Instansi tertentu saja, namun peran andil semua pihak juga diperlukan termasuk TNI.
“Pada kesempatan ini, kita menegaskan kepada penerima bantuan, agar betul-betul memanfaatkan sembako untuk makanan sehari-hari keluarga, khususnya anak-anak. Tidak hanya pemberian sembako, kita juga harus memberikan edukasi kepada masyarakat, tentang bagaimana hidup sehat dan pentingnya mencegah stunting," kata Pangdam.
Sementara itu salah satu orang tua dari anak penderita stunting, Ica, mengucapkan terima kasih kepada Pangdam, khususnya jajaran Kodam XVI/Pattimura, yang telah tulus ikhlas memberikan dorongan semangat dan doa serta bantuan sosial berupa paket bingkisan.
“Semoga bapak Pangdam dan jajaran selalu diberikan kesehatan, dan diharapkan selalu dekat dengan warga masyarakat," kata Ica.
Saat ini prevalensi stunting di Maluku mengalami penurunan yang signifikan dari 34,02 persen di tahun 2018, turun menjadi 26,1 persen di tahun 2022 menjadi 26,1 persen sesuai hasil SSGI Tahun 2022, yang tidak terlepas dari peran Duta Parenting Provinsi Maluku, dan para Ina Parenting/Mama Parenting Kabupaten/Kota se-Maluku.*
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024