Ambon (ANTARA) - Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Ambon, Maluku, mencatat sebanyak 4.800 pekerja di Kota Ambon telah terdaftar sebagai penerima Bantuan Subsidi Upah (BSU).
“Penyaluran bantuan di wilayah kerja Kantor Pos Ambon sendiri dialokasikan untuk 22.299 penerima, dengan realisasi saat ini mencapai 4.000 orang atau sekitar 18 persen,” kata Executive General Manager Wilayah Maluku-Maluku Utara Kantor Cabang Utama PT Pos Indonesia Ambon Muhammad Ahwan Pryan Prasasti di Ambon, Rabu.
Untuk mempermudah pencairan, PT Pos Indonesia membuka layanan pengambilan bantuan di 37 kantor pos yang tersebar di wilayah Maluku.
“Kami ingin penerima bisa mengambil BSU di seluruh gerai yang ada, supaya tidak terjadi antrean menumpuk di satu titik,” ujarnya.
Ia mengatakan masing-masing penerima mendapatkan bantuan sebesar Rp600.000.
Layanan pencairan dilakukan setiap hari, termasuk akhir pekan. Kantor Pos buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIT dari Senin hingga Sabtu, dan pukul 10.00 hingga 18.00 WIT pada hari Minggu.
Untuk mempercepat layanan dan menghindari antrean panjang, terutama karena mayoritas penerima adalah pekerja aktif, kantor pos telah menyiapkan loket khusus dan petugas khusus.
“Mereka harus kembali bekerja, jadi kami fasilitasi agar prosesnya cepat,” jelasnya.
Penerima juga dapat melakukan pengecekan bantuan melalui berbagai saluran, seperti situs resmi BSU Kementerian Ketenagakerjaan, aplikasi PosPay, atau langsung datang ke kantor pos.
Petugas di lapangan akan membantu proses pengecekan bagi penerima yang datang langsung.
Informasi kepada penerima disebarkan melalui berbagai cara, antara lain media massa, media sosial, pesan singkat kepada penerima, serta melalui pihak perusahaan tempat penerima bekerja.
“Kami juga gunakan WhatsApp Blast untuk menyampaikan informasi secara langsung dan massal,” tambahnya.
Penyaluran BSU di wilayah Maluku dimulai pada 3 Juni 2025. Meski belum ada informasi resmi terkait batas akhir penyaluran, Kantor Pos menargetkan proses pencairan bisa rampung 100 persen paling lambat pada 15 atau 16 Juli 2025.
