Ambon (Antara Maluku) - DPD Partai Golkar Maluku menargetkan meraih minimal 12 kursi di DPRD provinsi pada pemilu legislatif 2014.
"Target 12 kursi itu tidak muluk-muluk karena pengajuan daftar calon sementara (DCS) itu melalui penjaringan dan penyaringan ekstra ketat terhadap kader," kata Wakil Ketua OKK DPD Partai Golkar Maluku Husein Toisutta ketika dikonfirmasi, Kamis.
Target minimal 12 kursi itu sekaligus mempertahankan formasi Ketua DPRD Maluku yang periode 2009-2014 dipercayakan kepada Fatany Sohilauw dari Golkar.
Pemilihan legislatif 2009-2014 Partai Golkar menempatkan delapan kadernya di DPRD Maluku. Jumlah ini sama dengan PDIP. Namun Partai Golkar unggul jumlah suara sehingga berhak untuk formasi Ketua DPRD Maluku.
Husein mengatakan, strategi juga telah diprogramkan untuk menambah minimal empat kursi di DPRD Maluku dengan mendorong lolosnya legislatif dari Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon.
Kabupaten Maluku Tengah saat pemilihan legislatif 2009 hanya meloloskan satu orang, sedangkan Kota Ambon dua orang.
Jadi ditargetkan Maluku Tengah harus meloloskan empat legislator dan Kota Ambon tiga orang.
"Kami tidak mengabaikan calon legislatif dari lima daerah pemilihan (dapil) lainnya. Namun, mempertimbangkan peluang mengarah ke penambahan kursi di Maluku Tengah dan Kota Ambon," ujarnya.
Partai Golkar pada Pemilu legislatif 2009 di Dapil I/Kota Ambon atas nama Richard Louhenapessy dan Abraham Malioy. Dapil II/Buru yakni Murniaty Sulaiman. Dapil III/Maluku Tengah yakni M.A Latuconsina, selanjutnya dilakukan pergantian antarwaktu (PAW) oleh
Dapil IV/ Seram Bagian Timur(SBT) yakni Fatany Sohilauw. Dapil V/Seram Bagian Barat (SBB) adalah Ella Latukaisupy. Dapil VI/Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kepulauan Aru yakni Richard Rahakbauw dan Dapil VII/Maluku Tenggara Barat(MTB) dan Maluku Barat Daya(MBD) adalah Arnolis Laipeny.
Pemilihan legislatif 2009 Partai Golkar juga menempatkan dua kadernya sebagai politisi perempuan, yakni Murniaty Sulaiman dan Ella Latukaisupy.
Hasil Pemilu Legislatif 2009 menempatkan 14 politisi perempuan di DPRD Maluku.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013
"Target 12 kursi itu tidak muluk-muluk karena pengajuan daftar calon sementara (DCS) itu melalui penjaringan dan penyaringan ekstra ketat terhadap kader," kata Wakil Ketua OKK DPD Partai Golkar Maluku Husein Toisutta ketika dikonfirmasi, Kamis.
Target minimal 12 kursi itu sekaligus mempertahankan formasi Ketua DPRD Maluku yang periode 2009-2014 dipercayakan kepada Fatany Sohilauw dari Golkar.
Pemilihan legislatif 2009-2014 Partai Golkar menempatkan delapan kadernya di DPRD Maluku. Jumlah ini sama dengan PDIP. Namun Partai Golkar unggul jumlah suara sehingga berhak untuk formasi Ketua DPRD Maluku.
Husein mengatakan, strategi juga telah diprogramkan untuk menambah minimal empat kursi di DPRD Maluku dengan mendorong lolosnya legislatif dari Kabupaten Maluku Tengah dan Kota Ambon.
Kabupaten Maluku Tengah saat pemilihan legislatif 2009 hanya meloloskan satu orang, sedangkan Kota Ambon dua orang.
Jadi ditargetkan Maluku Tengah harus meloloskan empat legislator dan Kota Ambon tiga orang.
"Kami tidak mengabaikan calon legislatif dari lima daerah pemilihan (dapil) lainnya. Namun, mempertimbangkan peluang mengarah ke penambahan kursi di Maluku Tengah dan Kota Ambon," ujarnya.
Partai Golkar pada Pemilu legislatif 2009 di Dapil I/Kota Ambon atas nama Richard Louhenapessy dan Abraham Malioy. Dapil II/Buru yakni Murniaty Sulaiman. Dapil III/Maluku Tengah yakni M.A Latuconsina, selanjutnya dilakukan pergantian antarwaktu (PAW) oleh
Dapil IV/ Seram Bagian Timur(SBT) yakni Fatany Sohilauw. Dapil V/Seram Bagian Barat (SBB) adalah Ella Latukaisupy. Dapil VI/Maluku Tenggara, Kota Tual dan Kepulauan Aru yakni Richard Rahakbauw dan Dapil VII/Maluku Tenggara Barat(MTB) dan Maluku Barat Daya(MBD) adalah Arnolis Laipeny.
Pemilihan legislatif 2009 Partai Golkar juga menempatkan dua kadernya sebagai politisi perempuan, yakni Murniaty Sulaiman dan Ella Latukaisupy.
Hasil Pemilu Legislatif 2009 menempatkan 14 politisi perempuan di DPRD Maluku.
Editor : John Nikita S
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013