Ambon (Antara Maluku) - Seorang perempuan korban longsor di Kelurahan Batu Meja, Kota Ambon, sejak 30 Juli 2013 teridentifikasi Sartje Manuata ditemukan warga Tanah Tinggi, Kelurahan Uritetu, Rabu petang.

Wartawan Antara yang memantau proses evakuasi korban, melaporkan, warga RT02/RW 03 Tanah Tinggi, menemukan jenazah telah berbau busuk itu tertimpa pohon enau.

Salah seorang warga Tanah Tinggi Harry Noya mengatakan, awalnya sejumlah ibu yang mencuci pakaian di sekitar lokasi penemuan mencium bau mayat menyegat dan terlihat lalat mengerumuni kawasan setempat.

Sejumlah warga berinisiatif menggali saluran air sambil mengoperasikan alkon ke arah kawasan dicurigai ada jenazah.

Pencarian warga berhasil setelah terlihat bagian kaki korban yang ternyata berdasarkan pengakuan adiknya, Erna Manuata, korban sedang hamil delapan bulan.

Motivasi warga untuk mengevakuasi jenazah semakin tinggi meskipun saat itu belum ada personel polisi, anggota PMI maupun Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Pemkot Ambon yang turut membantu.

Penggalian hanya mengandalkan air yang dialirkan memanfaatkan selang. Evakuasi itu ditinjau Wali Kota Ambon Richard Louhenapessy membuahkan hasil pada pukul 16.10 WIT.

Jenazah yang telah rusak langsung dimasukan ke kantong mayat dan dievakuasi personel PMI ke rumah sakit.

"Syukurlah jenazah telah ditemukan karena percaya atau tidak, tapi warga sekitar lokasi penemuan pada malam hari sering mendengar suara tangisan," tegas Harry.

Sedangkan keluarga korban, Erna Manuata menyatakan, kakaknya itu sedang hamil dan berdasarkan keterangan dokter dijadwalkan melahirkan September 2013.

"Syukurlanh karena doa keluarga dijawab Tuhan dan masih dua lagi saudara belum ditemukan saat longsor dari kawasan Bere-Bere menimpa rumah, selanjutnya dibawa arus banjir bandang akibat hujan berintensitas tinggi sejak Senin(29/7) malam," katanya.

Longsor di Batu Meja mengakibatkan dua orang lainnya ditemukan meninggal, sedangkan di kelurahan Batu Gajah, kecamatan Sirimau empat orang.

Jumlah korban meninggal akibat longsor maupun banjir akibat hujan intensitas tinggi di Kota Ambon sejak 29 Juli 2013, baik telah ditemukan mauun belum sebanyak 11 orang.

Sedangkan jumlah kerusakan masih didata dengan pengungsi sebanyak 2.007 kepala keluarga(KK) atau 8.872 jiwa.

Pewarta: Lexy Sariwating

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013