Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Provinsi Maluku mengimbau masyarakat untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem meskipun kondisi gelombang dilaporkan relatif sedang.

"Meskipun gelombang laut saat ini terpantau dalam keadaan sedang, potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat, angin kencang, dan badai petir harus diantisipasi,” kata Kepala BPTD Maluku Hasan Bisri, di Ambon, Rabu.

BPTD mendorong masyarakat, terutama yang beraktivitas di pesisir dan pelaut, untuk selalu memantau perkembangan cuaca dari sumber resmi seperti Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Maritim Ambon.

Menurut Hasan, kondisi cuaca yang tidak menentu dapat berdampak pada aktivitas transportasi dan keselamatan warga.

BMKG Maluku juga telah mengeluarkan peringatan dini terkait cuaca ekstrem.

Berdasarkan prakiraan cuaca, potensi hujan deras disertai angin kencang dapat menyebabkan terjadinya banjir lokal dan tanah longsor di beberapa wilayah. "Kami meminta masyarakat untuk berhati-hati dan menghindari daerah-daerah rawan bencana, tambahnya.

BPTD Maluku telah melakukan koordinasi dengan berbagai pihak terkait, termasuk otoritas pelabuhan dan instansi pemerintah daerah, untuk memastikan langkah-langkah mitigasi telah disiapkan.

Selain itu, patroli rutin di perairan Maluku ditingkatkan guna memantau situasi dan memberikan bantuan jika diperlukan.

“Kami juga mengimbau nelayan untuk tidak melaut sementara waktu jika kondisi cuaca memburuk. Keselamatan adalah prioritas utama kami," ujarnya.

Masyarakat diharapkan dapat mengikuti informasi cuaca terkini melalui aplikasi atau situs web BMKG serta media sosial resmi BPTD Maluku. “Kerjasama dan kewaspadaan dari seluruh warga sangat penting dalam menghadapi kondisi cuaca ekstrem ini," ucap Hasan.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dampak negatif dari cuaca ekstrem dapat diminimalisir dan keselamatan warga Maluku tetap terjaga.

Pewarta: Winda Herman

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024