Kantor Bahasa Provinsi Maluku akan menjalankan program cerita anak menggunakan bahasa daerah di lima kabupaten, sebagai upaya peningkatan literasi.

Kepala Kantor Bahasa Provinsi Maluku Kity Karenisa mengatakan, adanya keterbatasan cerita anak berbahasa  Maluku maka mulai tahun 2024 digalakkan program layanan Kelompok Kepakaran dan Layanan Profesional (KKLP) dalam bahasa daerah dan bahasa Indonesia.

"Tahun ini menghadirkan cerita anak dalam konteks Maluku di lima kabupaten yakni Seram Bagian Timur (SBT), Buru, Maluku Tenggara, Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan Kabupaten Kepulauan Aru," katanya di Ambon, Kamis.

Ia menyatakan, cerita anak di Maluku cukup banyak tetapi terkendala proses meneruskan cerita mulai dengan membukukan dan meneruskan antar generasi.

Ia mencontohkan perkembangan teknologi digital saat ini membuat orang tua lebih suka memberikan anak gawai untuk membaca atau menonton cerita, dibandingkan dengan menceritakan dari mulut orang tua.

"Hal ini yang menyebabkan sebenarnya terjadinya penurunan cerita terbatas ke anak, karena orang tua tidak lagi bercerita kepada anak," katanya.

Dia bersyukur saat ini cukup banyak mereka dari komunitas literasi bergaul dengan cerita anak, baik untuk menulis, menyebarluaskan, dan menginformasikan cerita anak.

"Kami berharap ini menjadi langkah baik meneruskan cerita kepada anak-anak agar anak tidak hanya terfokus pada gawai," ujarnya.

Kantor Bahasa Provinsi Maluku katanya, telah melaksanakan bimtek penulisan cerita anak yang diikuti oleh pegiat literasi di lima kabupaten.

Tulisan cerita anak hasil dari bimtek akan diseleksi dengan kriteria buku bermutu yang telah ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan.

"Jika lolos, karya tersebut akan dicetak dan dimanfaatkan sebagai bahan bacaan di Provinsi Maluku, harapannya dapat menghasilkan penulis dan penutur bahasa asli daerah, " katanya.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024