Ternate (Antara Maluku) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate, Maluku Utara (Malut) menyatakan, jumlah peserta Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) yang dibiayai melalui APBD Kota Ternate, dari data yang terdaftar sebanyak 800 peserta dengan anggaran sebesar Rp700 juta.

Sementara Peserta Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dan Jaminan Persalinan (Jampersal) yang dibiayai menggunakan APBN sebanyak 26.000 peserta, kata Kepala Dinas Kesehatan Nurbaiti Rajabessy di Ternate, Senin.

Ia mengatakan, untuk daftar peserta jamkesmas dan Jamkesda yang sebelumnya jug terdacatut nama Polisi, PNS dan Guru dan orang mampu serta yang meninggal mencapai 400 orang.

Selain itu, jumlah peserta itu sudah diusukan untuk pergantian, dan sampai saat ini nama-nama tersebut sudah digantikan dengan nama-nama yang layak menerima yang berhak menerima.

Dalam jumlah itu, jika warga yang sudah menerima Jamkesda tidak bisa lagi mendapatkan jamkesmas, bahkan ada warga yang tidak mendapatkan jamkesda dan jamkesmas serta jampersal juga meminta pertolongan untuk mendapatkan keringan, tanpa alasan harus dibantu.

Meskipun ada warga yang dianggap mampu namun namanya belum tercantum dalam Jamkesda maupun jamkesmas, pemkot dalam hal ini walikota tetap memberikan kepedulian dengan mengakomodir untuk mendapatkan kemudahan biaya saat mendapatkan pelayanan kesehatan.

Bahkan ada warga yang dirujuk luar daerah untuk mendapatkan pertolongan medis meskipun namanya tidak tercacat jamkesda maupun jamkesmas tetap juga dibantu.

Anggaran Jamkesda yang dialokasikan dalam APBD sebesar Rp 700 Juta, sampai saat ini anggaranhya belum terpakai habis, ujarnya.

Sementara itu, ditanya mengenai minimnya tenaga medis di sejumlah daerah terpencil di kota Ternate, Dinas Kesehatan akhirnya menjawab keluhan warga Kecamatan Batang Dua. Pasalnya, dengan jawaban pelayanan kesehatan masyarakat, Dinas Kesehatan sudah menempatkan Dua Dokter Umum di Kecamatan Batang Dua.

Nurbaity Rajabessi mengatakan, saat ini kecamatan Batang Dua sudah ditempatkan dua dokter umum, sisanya 2 Dokter umum ditempatkan di Puskemas Siko, dan Puskemas Sulamadaha. Namun untuk insentif setiap Bulan di Kecamatan Batang Dua Rp7 Juta dalam Sebulan.

Meskipun tahun ini, ada alokasi farmasi sebanyak 30 orang namun itu hanya guru, namun demikian alokasi petugas yang tersedia berdasarkan analisasi dinkes sudah memenuhi untuk tenaga medis.

Sementara Puskemas Sulamadaha yang dijadikan sebagai puskemas rawat nginap masih saja terkendala soal air, karena pemasangan pipa air belum sampai ke puskemas Sulamadaha. Sedangkan petugas Kesehatan masih cukup.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : John Nikita S


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2013