Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (SulutGoMalut) menyebut, aset industri perbankan Provinsi Maluku Utara (Malut) pada posisi April 2024 tumbuh sebesar Rp21,76 triliun.

"Angka ini secara tahunan (year on year/yoy) tercatat meningkat 9,41persen dibanding April 2023 yang sebesar Rp19,89 triliun dan diprediksi meningkat jika dibandingkan dengan aset industri perbankan pada Desember 2023 yang sebesar 21,07 triliun", kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara, Gorontalo, Maluku Utara (SulutGoMalut), Robert HP Sianipar di Ternate, Senin.

Selain itu, kata Robert, OJK juga mencatat pertumbuhan kredit industri perbankan pada periode yang sama tahun ini pada April 2024, kredit industri perbankan tumbuh sebesar 6,27 persen menjadi Rp15,28 triliun. Sedangkan angka kredit sebelumnya pada April 2023 sebesar Rp14,37 triliun, dan Rp15,12 triliun pada Desember 2023.

Dirinya menyebut, untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh 27,34 persen secara tahunan (yoy) menjadi Rp13,99 triliun. Sebelumnya pada April 2023 pertumbuhannya sebesar Rp10,98 triliun, dan Rp11,84 triliun pada Desember 2023.

Robert mengatakan, dalam meningkatkan akses keuangan kepada seluruh masyarakat, tentunya dari hasil monitoring ada beberapa Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) kabupaten/kota di wilayah Malut belum menyusul programnya dan ini menjadi antensi OJK. 

Dirinya mengungkapkan, OJK akan berupaya wujudkan berbagai kegiatan yang bersentuhan dengan jasa keuangan secara transparan dan teratur, guna melindungi berbagai kepentingan masyarakat secara umum.

Ia mengatakan bakal mengundang pimpinan daerah untuk membicarakan berbagai potensi yang dimiliki 10 kabupaten/kota di wilayah Malut,

"OJK  selain mengundang kepala daerah, hadir pula akademisi, asosiasi keuangan, pelaku usaha telah membahas berbagai potensi keuangan hingga pelaporan untuk menjadi program kerja," katanya.  

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Daniel


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024