Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas mengapresiasi pengelolaan dana zakat, infak, dan sedekah yang dikelola oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI, yang salah satunya diwujudkan dalam Program Beasiswa Cendekia Baznas (BCB).
"Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga saya terhadap Baznas yang sangat luar biasa tidak berhenti melakukan inovasi-inovasi tasharruf zakat ini dengan baik, saya tidak membayangkan sebelumnya Baznas akan menjadi seperti sekarang ini," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Gus Men, sapaan akrabnya, menekankan potensi besar zakat nasional Rp327 triliun harus terus didorong dengan upaya dan kerja keras bersama, agar dapat memperkuat kontribusi dana zakat untuk kemajuan dan kesejahteraan nasional.
Pihaknya siap membantu optimalisasi pengumpulan dana ZIS, yang salah satunya akan dilakukan dengan membentuk satuan tugas (satgas) bersama Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Baca juga: Menag siap ikuti semua proses terkait pembentukan Pansus Angket Haji
"Kami siap menyediakan instrumen yang kami miliki, instrumen ini bukan hanya sekedar struktur Kementerian Agama yang terkenal besar. Kami punya hampir 5.000 satker (satuan kerja), 5.000 satker ini kalau dimanfaatkan dengan baik tentu dampaknya juga akan luar biasa. Kami juga punya instrumen media yang mungkin tidak dimiliki oleh lembaga lain, baik instrumen media konvensional maupun media sosial," ujarnya.
Menag Yaqut menekankan persoalan zakat merupakan masalah kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyalur zakat.
Menurutnya, soal kesadaran berzakat di Indonesia saat ini sudah cukup terbangun. Hanya saja, rasa kepercayaan masyarakat kepada lembaga zakat itu perlu untuk terus diperkuat.
Ketua Baznas RI Noor Achmad menegaskan Program BCB memiliki arti strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia pada era Indonesia Emas, yaitu membuat warna peradaban dan kebudayaan yang diwarnai intelektual kesantrian atau kesantrian yang intelektual.
Baca juga: Menag menghadap Presiden di tengah isu pengawasan haji
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menag Yaqut atas dukungan yang diberikan dalam mengelola zakat untuk kemanfaatan terhadap masyarakat luas.
"Terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan dari Gus Menteri, Kemenag, dan tentunya kepada seluruh pimpinan Baznas yang sudah bekerja keras siang dan malam menyusun skema-skema program untuk menyejahterakan umat dan mempersiapkan generasi terbaik bangsa. Melalui program beasiswa ini, insyaallah akan memperkuat kultur dan peradaban umat ke depannya terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Para mahasiswa yang ingin menjadi peserta program ini dapat mendaftarkan diri secara langsung ke kampus masing-masing melalui tim seleksi kampus.
Panduan pendaftaran Beasiswa Cendekia Baznas 2024 dapat diunduh di https://bazn.as/panduanbcbdn2024 untuk BCB Dalam Negeri, dan https://bazn.as/panduanbcbma2024 untuk BCB Mahad Aly. Sedangkan tautan informasi pendaftaran dapat diakses di https://bazn.as/infodaftarbcb2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag apresiasi pengelolaan dana ZIS Baznas lewat Program Beasiswa BCB
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024
"Saya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga saya terhadap Baznas yang sangat luar biasa tidak berhenti melakukan inovasi-inovasi tasharruf zakat ini dengan baik, saya tidak membayangkan sebelumnya Baznas akan menjadi seperti sekarang ini," kata dia dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
Gus Men, sapaan akrabnya, menekankan potensi besar zakat nasional Rp327 triliun harus terus didorong dengan upaya dan kerja keras bersama, agar dapat memperkuat kontribusi dana zakat untuk kemajuan dan kesejahteraan nasional.
Pihaknya siap membantu optimalisasi pengumpulan dana ZIS, yang salah satunya akan dilakukan dengan membentuk satuan tugas (satgas) bersama Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama (Kemenag) RI.
Baca juga: Menag siap ikuti semua proses terkait pembentukan Pansus Angket Haji
"Kami siap menyediakan instrumen yang kami miliki, instrumen ini bukan hanya sekedar struktur Kementerian Agama yang terkenal besar. Kami punya hampir 5.000 satker (satuan kerja), 5.000 satker ini kalau dimanfaatkan dengan baik tentu dampaknya juga akan luar biasa. Kami juga punya instrumen media yang mungkin tidak dimiliki oleh lembaga lain, baik instrumen media konvensional maupun media sosial," ujarnya.
Menag Yaqut menekankan persoalan zakat merupakan masalah kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penyalur zakat.
Menurutnya, soal kesadaran berzakat di Indonesia saat ini sudah cukup terbangun. Hanya saja, rasa kepercayaan masyarakat kepada lembaga zakat itu perlu untuk terus diperkuat.
Ketua Baznas RI Noor Achmad menegaskan Program BCB memiliki arti strategis dalam mempersiapkan sumber daya manusia pada era Indonesia Emas, yaitu membuat warna peradaban dan kebudayaan yang diwarnai intelektual kesantrian atau kesantrian yang intelektual.
Baca juga: Menag menghadap Presiden di tengah isu pengawasan haji
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Menag Yaqut atas dukungan yang diberikan dalam mengelola zakat untuk kemanfaatan terhadap masyarakat luas.
"Terima kasih atas seluruh bantuan, dukungan dari Gus Menteri, Kemenag, dan tentunya kepada seluruh pimpinan Baznas yang sudah bekerja keras siang dan malam menyusun skema-skema program untuk menyejahterakan umat dan mempersiapkan generasi terbaik bangsa. Melalui program beasiswa ini, insyaallah akan memperkuat kultur dan peradaban umat ke depannya terutama dalam menyambut Indonesia Emas 2045," ucapnya.
Para mahasiswa yang ingin menjadi peserta program ini dapat mendaftarkan diri secara langsung ke kampus masing-masing melalui tim seleksi kampus.
Panduan pendaftaran Beasiswa Cendekia Baznas 2024 dapat diunduh di https://bazn.as/panduanbcbdn2024 untuk BCB Dalam Negeri, dan https://bazn.as/panduanbcbma2024 untuk BCB Mahad Aly. Sedangkan tautan informasi pendaftaran dapat diakses di https://bazn.as/infodaftarbcb2024.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menag apresiasi pengelolaan dana ZIS Baznas lewat Program Beasiswa BCB
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024