Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate meminta masyarakat di Maluku Utara mewaspadai dampak perkembangan cuaca yang mengakibatkan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat di daerah itu.

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate Sakimin di Ternate, Kamis, menyebut saat ini terpantau adanya daerah pertemuan udara (konvergensi) serta belokan angin di wilayah kabupaten/kota di Maluku Utara.

Umumnya, katanya, kondisi cuaca di Maluku Utara selama periode 8-13 Agustus 2024 berawan dengan potensi hujan dengan intensitas ringan hingga Lebat secara fluktuatif terjadi pada pagi, siang, hingga malam hari.

Pihaknya telah menyampaikan informasi ke berbagai pihak terkait untuk kewaspadaan terjadi dampak turunan dari perkembangan cuaca tersebut, di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.

Pihaknya mencatat pada 8-9 Agustus 2024 terjadi potensi hujan intensitas ringan hingga lebat disertai petir diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, sebagian kecil wilayah Kabupaten Halmahera Utara (Galela, Kao), sebagian kecil wilayah Kabupaten Halmahera Timur (Maba, Wasile).

Selain itu, sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Tengah, sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Barat, sebagian kecil wilayah Kota Tidore Kepulauan (Tidore, Oba), sebagian kecil wilayah Kota Ternate, sebagian kecil wilayah Kabupaten Pulau Taliabu (Taliabu Selatan, Taliabu Barat, Taliabu Timur), sebagian kecil wilayah Kabupaten Kepulauan Sula (Mangoli) dan sekitarnya.

Pada 10-11 Agustus 2024 terjadi potensi hujan intensitas ringan hingga sedang disertai petir dan angin kencang diprakirakan terjadi di sebagian besar wilayah Kabupaten Pulau Morotai, sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Barat, sebagian besar Kabupaten Halmahera Utara, sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Tengah.

Selain itu, sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Timur, sebagian kecil wilayah Kota Tidore Kepulauan (Sofiti, Oba, Tidore), sebagian besar wilayah Kabupaten Halmahera Selatan, sebagian kecil wilayah Kabupaten Pulau Taliabu (Taliabu Selatan, Taliabu Barat, Taliabu Timur), sebagian kecil wilayah Kota Ternate, sebagian kecil wilayah Kabupaten Kepulauan Sula (Mangoli) dan sekitarnya.

Oleh karena itu, pemerintah dan masyarakat diimbau untuk memastikan kapasitas infrastruktur dan sistem tata kelola sumber daya air yang siap untuk mengantisipasi peningkatan jumlah curah hujan serta mengintensifkan koordinasi, sinergi, dan komunikasi antarpihak terkait untuk kesiapsiagaan antisipasi bencana hidrometeorologi.

Selain itu, masyarakat diimbau mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan mulai memahami cara mengurangi risiko bencana tersebut, misalnya dengan tidak membuang sampah sembarangan, bergotong royong menjaga kebersihan, dan menata lingkungan sekitarnya.

Dia mengharapkan para pemangku kepentingan dan seluruh komponen masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi terjadinya bencana hidrometeorologi di Provinsi Maluku Utara dan selalu mengikuti informasi resmi perkembangan cuaca dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Malut mengimbau warga setempat, terutama yang bermukim di kawasan bantaran Kali Mati selalu waspada terhadap banjir, karena tingginya curah hujan dalam sepekan terakhir.

Kepala BPBD Malut Febhy Alting mengatakan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPBD kabupaten/kota untuk mengantisipasi potensi terjadinya banjir akibat hujan, baik dengan intensitas sedang maupun lebat.

Pewarta: Abdul Fatah

Editor : Moh Ponting


COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024