Koperasi Jasa Angkutan Speedboat di Kota Ternate, Maluku Utara, menyebut agennya mengalami kerugian, karena pendapatan mereka menurun setelah trayek speedboat dari Pelabuhan Kota Baru Ternate tujuan Pelabuhan Loleo di Kota Tidore Kepulauan dialihkan ke Pelabuhan Sofifi.
"Masalah sudah berjalan sejak tiga bulan terakhir pada pertengahan Mei dipicu larangan dari Organda Kecamatan Oba Tengah terhadap Organda Weda untuk tidak mengangkut penumpang di Pelabuhan Loleo," kata Ketua Koperasi Jasa Bahari Mandiri, Yacub Abdul Kadir saat ditemui di Pelabuhan Kota Baru, Kecamatan Ternate Selatan, Rabu.
Kerugian yang dialami dari pihak Koperasi Jasa Angkutan Speedboat akibat imbas dari permasalahan antara kedua Organisasi Angkutan Darat (Organda) dari Kecamatan Oba Tengah di Pelabuhan Loleo dengan Organda Weda, Kabupaten Halmahera Tengah.
Dia mengatakan, akibat larangan dari Organda Kecamatan Oba Tengah kepada Organda Weda, sehingga Organda berasal ibukota Kabupaten Halmahera Tengah itu tidak lagi masuk ke Pelabuhan Loleo maka berdampak penyeberangan dari dan ke Pelabuhan Loleo yang saat ini semakin sepi.
"Penumpang dari Pelabuhan Loleo ke Kota Ternate melalui Pelabuhan Kota Baru sementara ini sepi, karena Organda Weda yang membawa penumpang dari berbagai wilayah Kabupaten Halmahera Tengah itu tidak lagi masuk ke wilayah Pelabuhan Loleo, mereka sementara langsung ke Kota Sofifi,"ujarnya.
Dia menjelaskan, dengan adanya kondisi itu maka pihaknya bersama Syahbandar di Pelabuhan Kota Baru memutuskan untuk sementara pelayaran dari Pelabuhan Kota Baru ke Pelabuhan Loleo dialihkan ke Pelabuhan Sofifi sembari menunggu perkembangan dari kedua Organda itu ada kesepakatan berdamai.
"Sebelum ada permasalahan dari kedua Organda itu, aktivitas pelayaran dari Pelabuhan Kota Baru ke Pelabuhan Loleo atau sebaliknya sejak pagi hingga sampai sore hari itu, penumpang paling normal di atas 700 orang yang melakukan perjalanan, tetapi sekarang dengan adanya permasalahan tersebut pendapatan kami turun hingga sampai 80 persen,"ungkap Ketua Koperasi Jasa Bahari Mandiri itu.
Dia menyatakan penurunan pendapatan mereka setelah dialihkan ke Pelabuhan Sofifi, karena memang selama ini pelayaran dari Kota Ternate ke ibukota Provinsi Maluku Utara itu melalui Pelabuhan Semut Mangga Dua di Kecamatan Ternate Selatan, bukan di Pelabuhan Kota Baru.
Oleh karena itu, dia berharap kepada Pemkot Tidore Kepulauan melalui Dinas Perhubungan setempat untuk segera turun tangan, agar bisa menyelesaikan kedua permasalahan tersebut, sehingga aktivitas pelayaran dari kedua Pelabuhan itu bisa kembali dibuka seperti biasa.
Sementara itu Kepala KSOP Kelas II Ternate, Rushan Muhammad menyatakan jika situasi di Pelabuhan Loleo sudah normal maka pihaknya akan membuka trayek ke wilayah itu.
"Kita tidak punya kewenangan untuk menyelesaikan masalah kedua Organda itu, yang punya peran adalah dari Pemda setempat ya, kita hanya sebatas memberikan surat pelayaran kepada para speedboat sesuai rute yang ditentukan, kalau di Pelabuhan Loleo sudah membaik maka kita pasti buka trayek itu seperti biasa,"kata Rushan Muhammad.
COPYRIGHT © ANTARA News Ambon, Maluku 2024