Ternate (ANTARA) - Ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkup Pemerintah Provinsi (Pemprov) Maluku Utara tinggal di Kota Ternate, pada Senin (25/11) batal masuk kantor di Kota Sofifi, akibat aktivitas pelayaran kapal dari Ternate ke daerah itu tidak dibuka.
"Iya kita datang dari pagi, untuk hindari antrean padahal, informasi dari otoritas Pelabuhan tidak ada aktivitas pelayaran," kata salah seorang ASN di lingkup Pemprov Malut, Latifa yang ditemui di Kawasan Terminal Penumpang Pelabuhan Armada Semut Mangga Dua, Kecamatan Ternate Selatan, Senin.
Aktivitas pelayaran dari Ternate ke Kota Sofifi di Pelabuhan Armada Semut Mangga Dua tidak beroperasi, lantaran pihak pemilik kapal cepat tidak mendapatkan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis minyak tanah.
Dia mengatakan, memang beberapa hari ini tidak kesulitan berangkat ke Kota Sofifi, karena alasan tidak ada aktivitas pelayaran dari Ternate ke Sofifi, terkait masalah BBM.
"Kita berharap semoga ada solusi, sehingga kita bisa masuk kantor,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Administrasi Pimpinan Sekda Pemprov Malut, Rahwan K Suamba menyatakan atas masalah ini sudah disampaikan ke penjabat Sekprov dan Penjabat Gubernur Malut.
"Langkah yang kita lakukan adalah melakukan atau menyusun rekomendasi yang diminta oleh pihak penyedia dalam hal ini perusahaan pelayaran terkait kebutuhan BBM," katanya.
Kebutuhan BBM yang dimaksudkan, kata dia, pengalihan dari BBM jenis Minyak Tanah akan dialihkan ke BBM jenis pertalite, karena minyak tanah sendiri tidak diperuntukkan bagi jasa pelayaran, melainkan untuk kebutuhan rumah tangga.
Oleh karena itu, kami akan berkoordinasi dengan pihak terkait termasuk Pertamina, untuk pasokan stok BBM jenis Pertalite untuk bisa penuhi kebutuhan bagi perusahaan pelayaran.
"Kita berharap agar aktivitas pelayaran antar pulau di Malut tidak terganggu, apalagi sehari lagi kita akan melaksanakan hajatan negara hal ini Pilkada Serentak itu, maka mobilitas masyarakat dipastikan meningkat,"katanya menambahkan.