Ternate (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kelas I Sultan Baabullah Ternate mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem yang berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Maluku Utara (Malut).
Kepala Stasiun BMKG Kelas I Sultan Baabullah Ternate, Sakimin di Ternate, Kamis, mengungkapkan bahwa saat ini terpantau adanya pola siklonik di sekitar wilayah Pulau Taliabu yang disertai dengan belokan dan pertemuan massa udara di sebagian besar wilayah Maluku Utara.
Dirinya menyebut, kondisi ini diperkirakan akan memicu peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah tersebut.
"BMKG memprakirakan bahwa selama periode 22 hingga 28 Mei 2025, wilayah Maluku Utara akan mengalami kondisi cuaca berawan hingga hujan ringan. Namun, secara fluktuatif, juga terdapat potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang dapat terjadi pada pagi, siang/sore, malam, hingga dini hari, " ujarnya.
Untuk itu, Sakimin mengimbau masyarakat diminta untuk waspada terhadap dampak turunan dari fenomena hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, berkurangnya jarak pandang, dan angin kencang.
Menurut dia, pihaknya juga telah mengeluarkan prakiraan cuaca untuk 22–23 Mei 2025 adanya potensi hujan sedang hingga lebat diprakirakan terjadi di sebagian wilayah Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kepulauan Sula, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan.
Sedangkan, untuk 24–25 Mei 2025, kondisi cuaca ekstrem masih berlanjut di wilayah yang sama dan 26–28 Mei 2025 ada potensi hujan sedang hingga lebat tetap berlanjut di sebagian besar wilayah Maluku Utara, termasuk Kabupaten Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Pulau Taliabu, Kota Ternate, dan Kota Tidore Kepulauan.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat agar memastikan kesiapan infrastruktur dan sistem pengelolaan sumber daya air untuk mengantisipasi curah hujan yang tinggi. Koordinasi antarinstansi, termasuk BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, dan Dirlantas Polda Maluku Utara, perlu ditingkatkan guna mencegah risiko bencana di zona rawan banjir dan longsor.
Selain itu, masyarakat juga diingatkan untuk lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dengan tidak membuang sampah sembarangan, menjaga kebersihan, dan menata lingkungan demi mengurangi risiko bencana.
"BMKG menegaskan agar masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan terus mengikuti perkembangan informasi cuaca resmi dari Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate demi meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi," ujar Sakimin.